Pengunjung Kebun Raya Bogor Diminta Jauhi Pohon Rawan Tumbang
"Bukan saat ini saja, kita setiap saat memberikan pemberitahuan ini kepada pengunjung," katanya.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR — Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI mengimbau kepada para pengunjung baik secara lisan maupun tulisan agar mewaspadai dan menghindari pohon yang berpotensi tumbang.
"Setiap akan masuk ke Kebun Raya ada petugas keamanan yang akan memberikan informasi kepada pengunjung untuk menghindari pohon-pohon yang berpotensi rawan tumbang," kata staf Humas PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Ayi Doni Darusallam, kepada Antara di Bogor, Jumat (16/1/2015).
Selain menyiagakan petugas keamanan di seluruh area Kebun Raya Bogor, dipasang spanduk berisi informasi yang mengingatkan para pengunjung untuk tidak berada di daerah yang teridentifikasi rawan tumbang.
"Kami juga melakukan penandaan dengan memberikan tali melingkari kawasan atau zona pohon berpotensi rawan tumbang, di sana kami berikan pengumuman agar pengunjung tidak beraktivitas di area tersebut," kata dia.
Pasca-peristiwa tumbangnya pohon yang menewaskan sedikitnya enam orang pengunjung di Kebun Raya Bogor, manajemen dan tim peneliti dari LIPI melakukan identifikasi pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
Upaya identifikasi dilakukan dalam kurun waktu satu minggu ini. Pohon-pohon yang telah teridentifikasi rawan langsung dilakukan pemangkasan dan penebangan.
"Ada empat pohon yang ditebang, dan ada beberapa yang dipangkas. Penebangan dilakukan melihat kondisi kerawanan pohon, sedangkan yang masih dapat tumbuh kita lakukan pemangkasan saja untuk mengurangi beban pohon tersebut," kata Kepala PKT Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko.
Didik mengatakan, pohon yang sudah ditandai untuk dipangkas atau ditebang yakni Pterocarpus indicus, Striplaris americana, Pteryhota alata, Colapyllum dimocarpus longan, Dysoxylum densiplorum, Samdoricum koetjape (kecapi), salah satunya jenis Aposinaceae, dan Samania saman.
Sementara itu, lokasi-lokasi yang sudah ditandai zona berpotensi tumbang yakni empat pohon di guest house Nusa Indah dan dua pohon dekat Istana Bogor.
"Langkah-langkah antisipatif yang kita lakukan adalah melalui imbauan, memasang spanduk, zonasi, dan menyiagakan petugas keamanan. Ada 30 petugas yang siaga selama operasional Kebun Raya," kata Didik.
"Bukan saat ini saja, kita setiap saat memberikan pemberitahuan ini kepada pengunjung," katanya.
Peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor terjadi pada Minggu (11/1/2015) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka yang menjadi korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang merupakan anggota Ikatan Serikat Buruh Indonesia-Bogor.
Mereka datang ke Kebun Raya Bogor menghadiri acara silaturahim sekaligus diskusi tentang upah minimum kabupaten/kota (UMK). Saat kejadian, mereka sedang berkumpul di Jalan Astrid atau tepat berada di bawah pohon Damar agathis Borneo yang mengalami patah di bagi tengahnya.
Total korban yang dilarikan ke RS PMI sebanyak 30 orang, terdiri dari enam orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka.