Polisi: Perampok Nasabah BNI Bukanlah Geng Motor
"Modusnya kan beda, kalau kasus ini sepertinya sudah terorganisir, ada yang mengamati korban, ada yang mengeksekusi," ujar Siswo kepada Warta Kota.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kepolisian Resor Kota Bekasi meyakini komplotan pelaku perampokan nasabah BNI di Jalan Dewi Sartika, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (14/1/2015) lalu, bukanlah geng sepeda motor.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo, beralasan dilihat dari modus yang dilakukan, komplotan tersebut berbeda dari umumnya modus geng sepeda motor.
"Modusnya kan beda, kalau kasus ini sepertinya sudah terorganisir, ada yang mengamati korban, ada yang mengeksekusi," ujar Siswo kepada Warta Kota.
Seperti diberitakan, Triyanto (29), nasabah Bank BNI, menjadi korban perampokan di Jalan Dewi Sartika RT3/7 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur Kota Bekasi, Rabu (14/1) sekitar pukul 15.00.
Bungsu dari tiga bersaudara itu menderita luka bacok di lengan kirinya. Dia harus menerima 17 jahitan saat mendapatkan perawatan medis di RS Bella, Jalan Juanda, Bekasi Timur.
Dia mengaku menyesal tak menuruti nasehat ibunya, Ngaisah (50-an), untuk tidak mengambil uang cash dari Bank BNI Jalan Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Triyanto menyebut, uang tunai Rp100 juta di dalam tas yang dibawa kabur perampok itu adalah uang dari rekening pribadi. "Itu uang baru ditransfer kakak di Bogor. Dulu kakak meminjam, itu baru dibalikin," terangnya.
Rencananya, kata dia, uang tunai Rp100 juta itu hendak disetorkan kembali ke Bank Danamon. "Duitnya mau dipindahin ke Danamaon. Soalnya rekening yang di Danamon kosong," bebernya.
Triyanto mengakui, hanya ada satu sepeda motor berpenumpang dua orang yang memepet dirinya. Namun dia mencurigai, komplotan perampok itu lebih dari dua orang.
Setelah kejadian itu, dia baru ingat, ada seseorang berperawakan kurus, berpostur kecil dan mengenakan baju hitam yang selalu memperhatikan dirinya saat tengah berada di Bank BNI Jalan Juanda, Bekasi Timur.(Ichwan Chasani)