Perum Perumnas Siapkan 500 Unit Hunian Rusunami untuk Warga Berpenghasilan Rendah
Perum Perumnas berencana membangun 500 unit rumah susun sederhana milik (rusunami) yang berlokasi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta – Perum Perumnas berencana membangun 500 unit rumah susun sederhana milik (rusunami) yang berlokasi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan ditargetkan rampung pada 2017.
Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, mengatakan, 500 unit hunian tersebut akan berdiri di atas lahan milik PT KAI (Persero) yang HPL-nya masih dipegang Kementerian Perhubungan. Sebanyak 500 unit hunian itu terdiri dari dua tower. “Perhitungan kasarnya satu tower investasinya butuh Rp 60 miliar-Rp 70 miliar,” kata Himawan, Senin (23/2/3015).
Saat ini, menurut Himawan, lahan yang menjadi target proyek sudah kosong dan tidak membutuhkan pembebasan lahan. Pihaknya hanya menunggu peralihan HPL dari Kementerian Perhubungan kepada PT KAI (Persero). Dalam hal ini, Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno berencana segera akan menemui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurut Himawan, selain dapat mencukupi kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah (MBR), proyek rusunami juga umumnya memiliki multiplier effect, seperti dalam penyerapan tenaga kerja. Dia bilang, biasanya untuk membangun satu rumah minimal dibutuhkan lima buruh bangunan.
“Dalam tiga tahun perkiraan kami, proyek Perumnas bisa menyerap 2,5 juta tenaga kerja. Artinya juga pembangunan rumah dimaksimalkan, ini akan menyerap banyak tenaga kerja,” kata dia.
Di luar Tanjung Barat, Himawan berharap Perumnas bisa membangun rusun di 20 lahan area stasiun. PT KAI (Persero) memiliki 63 stasiun di Jabodetabek. Sementara itu, Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno meminta Perumnas untuk kembali ke kitahnya, menyediakan hunian murah untuk MBR.
“Perumnas ditekankan kembali kitahnya membangun rumah affordable untuk masyarakat luas,” ujar Rini.
(Estu Suryowati)