Lika Liku Begal Komplotan Lampung (1)
Sebelum ikut operasi bersama, Serbo harus menjalani pelatihan yang langsung dikomandoi Thohir, pimpinan komplotan. Uji nyali pertama membegal motor.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Wartakota, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjun dalam dunia perbegalan tidak semudah yang dibayangkan. Begal komplotan Lampung pimpinan Thohir misalnya, tak begitu saja mempercayai pemula yang baru bergabung. Mereka pun tak langsung terjun untuk menjalankan operasi secara tim.
Lika-liku begal komplotan Lampung harus menjalani uji nyali. Serbo alias Abu (25) misalnya. Pemuda asal Way Kanan, Lampung Utara, mengaku ikut dalam komplotan Thohir karena diajak teman sekampungnya, yang lebih dulu bergabung. Serbo tertarik gabung karena kehilangan pekerjaan.
Sebelum ikut operasi bersama, Serbo harus menjalani pelatihan yang langsung dikomandoi Thohir, pimpinan komplotan. Uji nyali pertama, Serbo diajak menjadi begal motor di kawasan Depok, Jawa Barat. Namun kali ini, begal yang diperagakan Thohir bukan lah begal ala Lampung.
"Saya diajak membegal di Depok. Saat itu saya jadi joki. Saya yang membawa motor dan Thohir yang beraksi," ucap Serbo saat dipamerkan bersama ratusan begal lainnya yang berhasil ditangkap Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Pertama kali beraksi, Thohir mengajari Serbo cara membegal dengan modus penagih utang motor kreditan. Modus ini tidak masuk kategori begal yang biasa dilakukan komplotan Lampung. Tapi, modul penagih utang menjadi pelajaran dasar yang harus dikuasai begal pemula seperti Serbo.
Bagi komplotan ini, membegal motor tak terlalu serius, cuma sampingan, tapi bisa tiap pekan dilakukan. Makanya setiap beraksi membegal motor paling hanya dilakukan tiga orang. Serbo dan Thohir akhirnya beraksi menghentikan motor korbannya di jalan, seolah-olah menagih sisa tagihan kredit.
Sebelum beraksi, Thohir sudah memberitahu Serbo agar membantunya jika si korban melakukan perlawanan. Otomatis, Thohir akan langsung melumpuhkan korban jika melawan. Namun, jika si korban terpedaya, Serbo dan Thohir langsung kabur membawa motor si korban.
Serbo mengaku bergabung dengan komplotan Thohir setelah kehilangan pekerjaan akhir 2014. Kontraknya di sebuah pabrik garmen di Kabupaten Bogor tak diperpanjang, padahal istrinya sedang hamil lima bulan. Serbo bergabung dengan komplotan Thohir yang spesialisnya pencurian mobil.