Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Usulkan Hukuman Mati Diganti Seumur Hidup Tanpa Remisi kepada Jokowi

"Saya sampaikan kepada Pak Presiden, saya tidak setuju hukuman mati. Saya katakan, kalau hukuman seumur hidup sebagai efek jera tanpa remisi."

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok Usulkan Hukuman Mati Diganti Seumur Hidup Tanpa Remisi kepada Jokowi
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (27/2/2015). Ahok diskusi dengan Jokowi soal perseteruannya dengan DPRD terkait hak angket. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan pembicaraannya dengan Presiden RI Joko Widodo saat datang ke Istana Merdeka, Jumat (27/2/2015) siang.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengungkapkan satu tema pembicaraan dengan Jokowi. Di antaranya menyoal hukuman mati yang menjadi bukan saja isu lokal tapi juga sudah internasional.

"Saya juga berbicara dengan Pak Presiden. Orang pikir saya bicara tentang DPRD soal anggaran. Tidak ada itu," ungkap Ahok dalam sambutannya di Rumah Tahanan Klas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).

Ahok mengaku berbincang dengan Jokowi selalu membicarakan berbagai hal. Kebetulan saat bertemu kemarin, Ahok membicarakan tentang hukuman mati.

Meskipun dalam undang-undang diatur tentang hukuman mati, tetapi Ahok mengatakan kepada Jokowi lebih baik mengubahnya dengan hukuman seumur hidup tanpa ada remisi.

"Saya sampaikan pada Pak Presiden, saya tidak setuju hukuman mati. Saya katakan, kalau hukuman seumur hidup sebagai efek jera harus dilakukan tanpa remisi," ungkap Ahok.

Berita Rekomendasi

Tetapi dikatakan Ahok, bila seorang narapida masih melakukan kejahatan seperti mengendalikan narkoba dalam Lapas, maka tidak ada ampun minggu itu juga harus dieksekusi hukuman mati.

"Kecuali dia main narkoba, didalam Lapas dia masih mengendalikan narkoba, maka langsung minggu itu juga ditembak mati, langsung dieksekusi," tegas Ahok.

Bagi orang-orang yang hidup di Lapas betul-betul ingin berubah, dikatakannya harus diberi kesempatan hidup. Sehingga menjadi orang baik dan bisa menyadarkan orang lain yang masuk ke Lapas.

"Jadi ada satu nyawa yang dipakai untuk sadarkan yang hilaf daripada dihukum mati. Tapi ini harus buat semacam Perppu. Nah itu yang saya sampaikan pada Pak presiden," ungkapnya.

Tetapi Ahok tidak tahu gagasannya diterima atau tidak oleh Jokowi. Ia tahu persis Jokowi selalu matang dalam mengambil keputusan.

"Saya tidak tahu pertimbangan beliau seperti apa. Tapi selama ini pengalaman saya bersama beliau dua tahun beliau adalah orang yang sangat hati-hati dan teliti untuk mendengar masukan semua pihak sampai dia renungkan mengambil keputusan terbaik," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas