Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Bicara Ceplas-ceplos Ahok Disarankan Tunjuk Juru Bicara

Muncul saran agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengangkat juru bicara.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
zoom-in Hindari Bicara Ceplas-ceplos Ahok Disarankan Tunjuk Juru Bicara
Warta Kota/Warta Kota/henry lopulalan
Sekelompok orang yang mengatas namakan diri Sahabat Ahok membuat kampanye dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Hari Bebas Kendaraan Bermotor di HI, Jalan MH Thamrin , Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2015). Mereka menandatangani spanduk dan memakai topeng Ahok sebagai dukungan kepada Ahok yang sedang berseteru sama DPRD karena penyususnan APBD. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muncul saran agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengangkat juru bicara. Tujuannya, pria yang akrab disapa Ahok itu tidak ceplas-ceplos untuk semua persoalan ke publik Jakarta yang memiliki masalah yang berbeda.

Usulan tersebut disampaikan anggota DPD RI asal DKI Jakarta, AM Fatwa. Ia menjelaskan, adanya juru bicara bukan berarti meminta Ahok untuk tidak banyak bicara.

"Yang prinsip-prinsip gubernur. Detailnya jubir. Bagusnya, jubir punya latar belakang birokrat," kata AM Fatwa dalam acara diskusi mengenai banjir di Kebon Pala Tanah Rendah, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2015).

AM Fatwa bercermin bagaimana Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, pernah memiliki juru bicara untuk menyampaikan berbagai persoalan. Ia melihat gaya kepemimpinan Ahok yang bicara apa adanya, mirip gaya kepemimpinan Ali Sadikin. AM Fatwa tahu karena pernah menjadi staf Ali Sadikin.

"Dulu saja Pak Ali Sadikin memakai juru bicara canggih. Apalagi sekarang lebih modern lagi," katanya.

Jika mau mendengar saran ini, kata AM Fatwa, Ahok bisa merekrut juru bicara dari kalangan wartawan. Yang penting, juru bicara Ahok mampu memahami persoalan birokrasi, budaya daerah, dan juga budaya politik.

Berita Rekomendasi

"Saya sendiri punya dua staf untuk keluar masuk telepon, karena tak sanggup melayani semua. Bayangkan, ini untuk seorang Gubernur. Dia enggak bisa melayani semua itu," kata AM Fatwa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas