Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Ada Proyek Giant Sea Wall Dibalik Kisruh APBD DKI

Dari informasi yang didapat, e-Budgetting yang disampaikan Ahok ke Kemendagri tercantum nama proyek Giant Sea Wall

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pengamat: Ada Proyek Giant Sea Wall Dibalik Kisruh APBD DKI
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sejumlah warga gabungan dari koalisi rakyat untuk keadilan perikanan (KIARA) melakukan unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014). Mereka menolak pembangunan proyek Giant Sea Wall, yang menurutnya akan merugikan warga dan nelayan karena disinyalir akanmemicu bencana ekologis dan menyingkirkan warga dari ruang hidupnya. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH) Muhamad Hatta Taliwang mengatakan, di balik kisruh APBD DKI tahun 2015 antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dengan DPRD DKI Jakarta, terdapat kepentingan kelompok-kelompok tertentu seperti proyek raksasa Giant Sea Wall.

"Proyek Giant Sea Wall itu proyek raksasa dan besar. Ada analisis Ahok ribut di wilayah kecil untuk mengamankan wilayah yang sesungguhnya, yaitu Giant Sea Wall," kata Hatta saat ditemui di kompleks gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Dari informasi yang didapat, e-Budgetting yang disampaikan Ahok ke Kemendagri tercantum nama proyek Giant Sea Wall, padahal dalam pembahasan sebelumnya antara DPRD dan Pemprov DKI, anggaran tersebut sama sekali tidak tercantum.

"Itulah substansi yang disembunyikan. Mereka melibatkan pengusaha besar, pemilik modal besar, konspirasi kapitalis besar. Nah e-budgetting itu dalam sisi lain. Itulah cara pemilik modal besar meneropong mana-mana wilayah basah dari anggaran. Itu karena makin sulitnya bisnis di dunia sekarang, sampai APBD-APBD yang strategis pun mereka ingin tahu. Nah caranya, itu melalui mekanisme e-budgeting itu. Bisa diakses oleh mereka, para kapitalis global ini. Termasuklah di dalam kaitan proyek-proyek besar yang raksasa ini," katanya.

Lebih lanjut Hatta mengatakan, dalam e-Budgeting itu semua terdapat rinciannya, seperti juga hal-nya proyek monorel.

"Ini siapa pihak asingnya. Ada Cina, ada Jepang, ada konsorsium dari Filipina, macam-macam ini justru luput dari daya kritis kita," kata Hatta.

"Bahayanya dari proyek giant sea wall adalah kita tidak bisa mendeteksi kapal-kapal yang akan merapat nanti. Apalagi kalau nanti di monopoli oleh kelompok-kelompok tertentu," tambahnya.

BERITA REKOMENDASI

Dirinya menyebutkan, penyelundupan yang melalui pantai-pantai, spesialis penyelundupan uang palsu, narkotika dan senjata bisa dengan sangat mudah terjadi jika melalui Giant Sea Wall.

"Kalau mereka menusuk lewat bawah, dasar, bisa saja Jakarta, ibukota negara yang strategis ini, katakanlah diletakkan bom disana, maka kita tersandera semua. Negara ini tersandera. Jadi tidak bisa hak eksklusif seperti itu kita biarkan. Konflik yang kecil ini dijadikan arena tempur sementara yang raksasa ini terabaikan," kata Hatta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas