Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPRD DKI Pecah Dua Sikapi RAPBD 2015

Hasil pertemuan internal Banggar DPRD DKI buntu sehingga pertemuan pun ditunda.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in DPRD DKI Pecah Dua Sikapi RAPBD 2015
Warta Kota/Warta Kota/Henry lopulalan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kedua kanan) berjabat tangan bersama Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi (kanan), Sekretaris Jenderal Kemendagri Yuswandi A. Tumenggung ( dua kiri) dan Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Reydonnyzar Moenek ( kiri), sebelum memulai rapat Fasilitasi, Mediasi dan Klarifikasi Mengenai Evaluasi RAPERDA/APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/3). Rapat tersebut terkait kisruh antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta dalam RAPBD DKI Jakarta 2015. (Warta Kota/Henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara anggota DPRD DKI Jakarta pecah dua menyikapi pembahasan R-ABPD DKI 2015.

Satu kubu mendukung Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 didorong menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Sementara kubu lainnya menolak RAPBD yang kini diinput Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI dan menginginkan DKI menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) alias kembali ke APBD 2014.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan pertemuan internal Banggar, Kamis (19/3/2015) tidak menemukan titik temu perbedaan pendapat tersebut. Belum jelas fraksi mana saja yang mendukung dan menolak RAPBD DKI Tahun 2015 ini.

"Prediksi saya sepertinya akan kembali lagi ke KIH (Koalisi Indonesia Hebat) dan KMP (Koalisi Merah Putih), sudah pecah koalisi Kebon Sirih. Ini masih prediksi saya. Jadi karena belum ada titik temu makanya tidak tahu dikemanakan," kata Hasbi di Gedung DPRD DKI, Kamis (19/3/2015).

Hal tersebut pun diamini anggota Banggar lainnya Prabowo Soenirman. Hasil pertemuan internal Banggar DPRD DKI buntu sehingga pertemuan pun ditunda.

"Di rapat itu kan banyak kepala banyak keinginan, banyak kepentingan, ada yang maunya pakai Perda (Peraturan Daerah), pakai Pergub (Peraturan Gubernur), nah itu banyak juga yang tidak setuju," ungkap Prabowo.

Berita Rekomendasi

Posisi DPRD saat ini terjepit, disatu pihak DPRD sudah menggulirkan hak angket untuk menelusuri dokumen RAPBD DKI yang dikirim Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sementara di satu sisi pihaknya pun sudah membahas hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri atas RAPBD yang dikirim gubernur.

"Kalau kita menyetujui, artinya kan APBD yang diusulkan Ahok dan yang kita bahas secara yuridis kita sudah menyetujui angket, tapi kalau sudah seperti ini kita kan jadi susah dan legalitas angket jadi tidak pas," ungkapnya.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas