Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Libur Ahok Tinjau Pintu Air Karet Pelajari Masalah Banjir

Pria yang akrab disapa Ahok tersebut awalnya mendatangi daerah yang terkena banjir di wilayah Jakarta Selatan

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hari Libur Ahok Tinjau Pintu Air Karet Pelajari Masalah Banjir
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan memasuki mobil usai meninjau Pintu Air Karet, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melakukan peninjauan ke sejumlah tempat usai Jakarta diguyur hujan, Jumat (20/3/2015) malam.

Pria yang akrab disapa Ahok tersebut awalnya mendatangi daerah yang terkena banjir di wilayah Jakarta Selatan diantaranya Petogogan dan komplek Kemang Jaya, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan.

Menunggangi mobil Kijang Inova Hitam Ahok didampingi Kasudin Tata Air Jakarta Selatan Dedi Budi Widodo memantau banjir di wilayah Jakarta Selatan. Dikatakan dia, dirinya akan membebaskan rumah-rumah yang berada di pinggir sungai supaya tidak terkena banjir lagi.

"Ini bakalan di bebasin, kita akan menyiapkan pompa air di titik rawan banjir," ungkap Ahok, Sabtu (21/3/2015).

Ia tidak mau penanganan banjir dilakukan setelah banjir melanda, tetapi harus dipersiapkan sebelum air menggenangi pemukiman warga.

"Jangan sudah banjir bergerak. Sebelum banjir seharusnya sudah disiapkan," ucap Ahok.

Suami Veronica Tan ini pun melanjutkan tinjauannya ke wilayah Jakarta Pusat memantau pintu air Karet.

Berita Rekomendasi

Mengenakan kemeja putih garis biru, Ahok tampak disambut warga di wilayah Karet. Seorang anak kecil bahkan mencium tangannya dan wajah Ahok pun tampak tersenyum lebar.

Ia pun lantas meninggalkan Pintu Air Karet dan langsung meluncur dengan menggunakan mobil inova hitam ke kediamannya meskipun sebelumnya Ahok sempat direncanakan akan singgah terlebih dahulu ke Balai Kota.

Di Pintu Air Karet Ahok menumpahkan kekesalannya karena selama ini Pintu Air Karet selalu siaga 1 saat hujan melanda Jakarta, padahal pintu air yang lain keadaannya normal. Bila Pintu Air Karet siaga 1, dikatakan dia air bisa naik hingga kerukut, semanggi, bahkan Kuningan.

"Makanya saya ingin taju. Hari ini saya sampai senin mau rapat, tapi kira-kira yang kita dapatkan ini adalah tenik pengelolaan air kita masih lemah," ucapnya.

Dijelaskan dia, air yang berasal dari Manggarai seharusnya tidak dibebankan langsung ke Banjir Kanal Barat (BKB) karena bisa dialirkan ke aliran lain yang posisinya dalam kondisi normal. Bisa dilihat dulu posisi istiqlal, posisi Gunung Sahari, posisi Waduk Pluit, bila kering air bisa dialirkan ke tempat-tempat tersebut.

"Semua kering kenapa aliran air dari Manggarai itu tidak ditutup atau dialirkan ke istiqlal, ke Waduk Pluit, kenapa dibebankan langsung ke BKB, kalau anda bebankan ke BKB kan pintu air naik, kalau anda bebanin itu kadang-kadang dari Anggke juga tidak mau keluar ketahan BKB," ungkapnya.

Peristiwa 2012 lalu dimana tanggul Latuharhari jebol akibat tingginya air harusnya menjadi pelajaran. BKB tidak boleh dilintasi air terlalu tinggi.

"Saya heran sama kepala dinas, BKB begitu tua anda lepasin air begitu banyak ke sini (Pintu Air Karet)," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas