Perlintasan Kereta Api Teluk Betung Semrawut
Kesemrawutan kondisi arus lalu lintas sangat terlihat di persimpangan tak sebidang jalur kereta api bekas terjadinya kecelakaan maut
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Kesemrawutan kondisi arus lalu lintas sangat terlihat di persimpangan tak sebidang jalur kereta api bekas terjadinya kecelakaan maut antara kereta commuter line dan truk tangki bensin setahun lalu, di Teluk Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (25/3/2015) siang.
Padahal, jalur itu hanya boleh satu arah dari Pesanggrahan menuju ke Kebayoran Lama.
Namun, dua buah MCB berwarna merah dan rambu lalu lintas dilarang melintas yang harusnya menutup jalur kendaraan dari arah Kebayoran Lama sudah bergeser. Kepadatan arus lalulintas saat menjelang kereta tiba pun sangat terlihat. Jalan yang berukuran 8 meter atau hanya muat dua kendaraan roda empat dipadati oleh kendaraan dari dua arah.
Hanya ada satu pintu perlintasan yang masih aktif, atau lebih tepatnya di arah Pesanggrahan. Sementara, arah sebaliknya Bintaro Permai pintu perlintasannya sudah putus. Saat bunyi dan pintu perlintasan kereta api ditutup, terlihat beberapa kendaraan roda dua masih membandel dengan melintasi perlintasan itu.
Sehingga, itu sangat membahayakan keselamatan para pengendara. Tidak terlihat penjagaan dari Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta ataupun pihak kepolisian di perlintasan itu. Padahal, kecelakaan lalulintas sering terjadi di kawasan itu.
Fauzan (43), salah seorang pengendara sepeda motor menuturkan, memang setiap harinya kondisi arus lalulintas di perlintasan kereta api Teluk Betung sangat padat. Kendaraan dari arah Kebayoran Lama kerap melanggar aturan. Padahal, itu merupakan satu jalur dari arah Pesanggrahan.
"Di sini memang sering terjadi kecelakaan karena lawan arus tadi," kata pria yang tinggal di Ulujami, Bintaro, Jakarta Selatan itu.
Menurut Fauzan, seharusnya dibangun fly over di perlintasan tak sebidang. Pasalnya, sudah banyak kejadian kecelakaan yang terjadi di kawasan itu. "Memang sudah sepatutnya dibangun fly over. Karena di sini rawan banget. Apalagi, kendaraannya pada bandel," ucap Fauzan.
Saling menyerobot saat pintu perlintasan dibuka, kata dia, kerap terjadi di kawasan itu. Sehingga, kadang pintu sudah ditutup pun masih ada kendaraan yang melintasi perlintasan kereta api itu. "Walaupun, sudah ditutup menjadi satu jalur, tapi tetap aja kendaraan pada bandel," kata Fauzan.
Fauzan berharap semoga perlintasan kereta api Teluk Betung dibuat fly over. Hal ini sesuai dengan janji Presiden Joko Widodo dan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan saat kecelakaan maut kereta api menabrak satu truk tangki isi bahan bakar minyak.
"Dulu Pak Jokowi dan Pak Jonan kan janji mau buat fly over. Kami masyarakat tinggal menunggu saja," kata Fauzan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.