Huandra Ngaku Ditilang, Dipukul, dan Dimaki Secara Rasis oleh Polisi Ini
Nama baik korps Kepolisian Republik Indonesia (Polri), semakin tercoreng akibat ulah personelnya sendiri.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama baik korps Kepolisian Republik Indonesia (Polri), semakin tercoreng akibat ulah personelnya sendiri.
Termutakhir, warga DKI Jakarta bernama Huandra Limanau mengeluhkan perilaku tak senonoh seorang polisi lalu lintas (polantas) berinisial Brigadir Har kepada dirinya.
Huandra menuturkan, Brigadir Har menilangnya tanpa alasan jelas. Bahkan, Huandra yang merupakan etnis Tionghoa mengakui si polantas mencaci maki dirinya dengan kalimat rasialis.
Pengakuan tersebut ia sebarkan melalui akun pribadinya di laman media sosial Facebook, Rabu (25/5/2015).
Ia juga mengunggah sejumlah foto Brigadir Har dan surat tilang yang diberikan secara kasar kepada dirinya.
"Inilah polisi rasis, maki saya cina! Surat tilang tidak dijelaskan SIM ditahan, form biru dikosongkan. Nama petugas juga tidak diisi, SIM harus diambil dimana tidak ada info," tulis Huandra di akun Facebooknya.
Huandra mengatakan, sempat menolak menandatangani surat tilang tersebut. Namun, ia justru dicaci maki dan dipukul si polisi.
"Saya dipaksa tanda tangan, saya tolak form coklat saja dilempar ke saya. Saya uber nama petugas dan form biru, dipukul dan dimaki cina oleh polisi ini, Harxxxxx," terangnya.
"Itulah indahnya Indonesia. Mau taat peraturan malah dipersulit, dipukul dan dicaci," tambahnya.
Hingga berita ini diunggah, belum ada pernyataan resmi kepolisian terkait peristiwa tersebut.
Tribunnews.com juga masih berupaya mengonfirmasi lokasi persis terjadinya peristiwa pemukulan dan perbuatan rasialis oknum polisi tersebut.