Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eksepsi @triomacan2000 Ditolak, Ini Alasannya

Ketiga terdakwa didakwa memeras pejabat PT Telkom dan pemilik PT Tower Bersama Grup sebesar Rp358 juta

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Eksepsi @triomacan2000 Ditolak, Ini Alasannya
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Edi Syahputra saat menjalani sidang sidang kasus pemerasan oleh administrator akun @TrioMacan2000 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015). Tersangka Edi akan didakwa atas kasus pemerasan terhadap AY, bos PT Telkom, sebesar Rp 50 juta. Sedangkan Raden Nuh dan Hari didakwa atas kasus pemerasan terhadap bos PT Tower Bersama Group, Abdul Satar, senilai Rp 358 juta. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak keberatan atau eksespsi dari tiga terdakwa pemerasan, yang juga admin akun twitter @triomacan2000 Raden Nuh, Edi Syahputra, dan Koesharjono, Senin (13/4/2015).

Dalam sidang putusan sela tersebut, semua alasan terdakwa dinilai tidak cukup.

"Majelis hakim tidak menemukan hal yang melanggar pasal dalam KUHAP maka pengadilan akan lanjutkan pemeriksaan," kata Ketua Majelis Hakim Suprapto di PN Jakarta Selatan.

Ketiga terdakwa didakwa memeras pejabat PT Telkom dan pemilik PT Tower Bersama Grup sebesar Rp358 juta.

Suprapto menilai keseluruhan keberatan (eksepsi) ketiga terdakwa tidak cukup beralasan menurut hukum sehingga memerintahkan untuk melanjutkan perkara pidana.

"Setelah meneliti dakwaan jaksa bahwa itu adalah penyangkalan terdakwa dan eksepsi tidak berlasan menurut hukum," kata Suprapto.

Putusan sela sebanyak 94 halaman dan hanya dibaca hanya pertimbangan umum saja. Suprapto bergantian membaca pertimbangan umum bersama dua majelis hakim Handriyani, dan Imam Gultom.

Berita Rekomendasi

Pada sidang sebelumnya, ketiga terdakwa menyampaikan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).
Para terdakwa membantah terdapat bukti percakapan berisi ancaman dan pemerasan melalui Blackberry Messanger.

Terdakwa juga menganggap dakwaan jaksa disusun berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) tidak benar atau rekayasa yang berbeda dengan BAP asli.

Berdasarkan penolakan eksepsi itu, majelis hakim menjadwalkan sidang terhadap tiga terdakwa dengan agenda pemeriksaan empat orang saksi dari jaksa penuntut umum pada Senin (20/4/2015).

Ketiga orang itu didakwa Pasal 45 juncto Pasal 29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi transaksi elektronika, Pasal 369 KUHP, 378 KUHP dan Pasal 3 UU Nomor 8/2010 tentang TPPU. (Ahmad Sabran)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas