Polisi Kumpulkan Seluruh Jejak DNA Manusia di Kamar Empi
Sebab polisi menemukan kondom berisi sperma saat olah TKP usai penemuan mayat Empi pada Sabtu (11/4/2015
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi mencari tahu kebenaran ada berapa orang di kamar Deudeuh Alfi Syahrin (26) alias Empi saat pembunuhan pekerja seks itu terjadi. Polisi mencari tahu lewat jejak DNA yang tertinggal di kamar.
Sebelumnya sudah diketahui ada seorang lelaki di kamar di hari pembunuhan terjadi yang diduga pada Jumat (10/4/2015). Sebab polisi menemukan kondom berisi sperma saat olah TKP usai penemuan mayat Empi pada Sabtu (11/4/2015).
Kemudian, hari ini, Selasa (14/4/2015) sore, Tim Disaster Victim Identification Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya kembali mendatangi lokasi pembunuhan. Lalu menelusuri jejak DNA baru. Kali ini lewat botol air mineral dan sedotan yang masih tertinggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak, mengatakan, ada dua kemungkinan ketika botol air mineral diambil.
Pertama untuk mengetahui kandungan air minum itu. Lalu kedua untuk mengetahui DNA orang yang minum dari botol itu. Jejak DNA bisa diambil dari sisa-sisa ludah di mulut botol atau di sedotan yang diambil petugas. "Bisa diketahui DNA-nya itu nanti," ucap Musyafak ketika dihubungi Warta Kota, Selasa (14/4/2015) petang.
Nantinya dari hasil itu maka bisa diketahui ada berapa orang sebenarnya yang masuk kamar Empi di hari pembunuhan. Kemudian nanti hasil DNA yang kini diambil bisa untuk mencocokkan orang-orang yang nanti ditangkap polisi karena diduga sebagai pembunuhnya.
Sebelumnya, berdasarkan buku tamu yang Empi buat, di hari Jumat (10/4/2015) dimana pembunuhan diduga terjadi, dia memang punya jadwal bertemu dengan dua tamu.
Makanya polisi perlu mengumpulkan seluruh jejak DNA yang tertinggal di kamar. Agar ketika ada pelaku tertangkap, maka bisa dicocokkan dengan DNA yang kini diidentifikasi polisi dari mulut botol, sedotan, dan sperma.
Sebelumnya, Deuhdeuh Alfi Sahrin (26) alias Empi ditemukan tewas dalam kondisi leher terlilit di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 1 nomor 15 C RT/RW 07/010, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 19.00, Sabtu (11/4/2015) malam.