Beginilah Suasana Saat Polisi Meringkus Pembunuh Deudeuh
Mendengar kata-kata Budi, Prio langsung mengaku bahwa Ia telah membunuh Tata.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari masih gelap saat Komisaris Buddy Towoliu dan enam anggota timnya mengetuk rumah kontrakan Muhamad Prio Santoso (24), Rabu (15/4/2015). Masih pukul 03.30 WIB.
Rumah kontrakan itu berada di pedesaan di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Rabu (15/4/2015).
Prio adalah pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi (26). Pekerja seks yang dibunuhnya pada Jumat (10/4/2015) di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara nomor 15 C, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Komisaris Buddy Towoliu mengetuk pintu rumah dengan pelan. Tapi Prio mendengarnya. "Memang pelan kok ketukannya," ucap Prio kepada Warta Kota di ruang penyidik, Rabu (15/4/2015). Dia baru selesai diwawancara beberapa televisi swasta.
Rupanya istri Prio ikut bangun dan berada di depan pintu bersama Prio.
"Saya langsung bilang ke istrinya bahwa saya dari Polisi dari Polda Metro Jaya, dan saya bilang bahwa suaminya tersangkut pidana," ucap Buddy kepada Warta Kota di ruang kerjanya.
Buddy tak langsung bilang bahwa Prio tersangkut kasus pembunuhan. Takut istri Prio syok.
Prio belum mau mengaku bahwa Ia memang melakukan pidana saat itu. Tapi Buddy membiarkan. Tapi Buddy sudah tahu bahwa pria itu bersalah.
"Saat saya pegang tangannya, tangan itu sudah dingin soalnya," ucap Buddy.
Namun Prio yang lulusan ITB ini tetap berlagak tenang. Dia bahkan meminta waktu ke polisi agar Ia memakai celana panjang dulu.
Tapi Buddy meminta nanti saja, dan menyuruh Prio langsung naik ke mobil. Istri Prio menangis, tapi diterangkan anggota.
Setelah masuk mobil dan jalan, barulah Buddy bicara lagi. "Saya bilang begini ke dia. Saya bisa tahu kamu disini karena Tuhan yang tunjukkan. Makanya kamu mengaku saja bahwa kamu pembunuh Tata," ujar Buddy menirukan apa yang Ia bicarakan ke Prio saat baru tertangkap.
Mendengar kata-kata Budi, Prio langsung mengaku bahwa Ia telah membunuh Tata. Buddy memerintahkan mobil berbalik ke rumah Prio untuk mengambil beberapa barang bukti seperti ponsel dan uang Rp 2,8 juta milik korban yang diambil Prio dan disimpan di rumah. Baru setelah itu meluncur ke Polda Metro Jaya.
Menurut Buddy, dia sengaja meminta Prio naik dan mengakui bahwa ia pembunuhnya di atas mobil, agar istri Prio tak melihat pengakuan itu. Makanya setelah mengaku, baru Buddy meminta mobil berputar balik untuk mengambil barang bukti.
Bahkan di rumah, Prio sempat menunjukkan tangannya yang terluka akibat gigitan Tata alias Empi. Dia benar-benar menyerah.