Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Mestinya Periksa Tulisan Teman Ace Juga

Jibril adalah orang pertama yang menemukan surat yang disebut-sebut surat wasiat Akseyna

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Polisi Mestinya Periksa Tulisan Teman Ace Juga
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Surat wasiat Akseyna. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Grafolog atau analis tulisan tangan, Deborah Dewi mempertanyakan kepolisian, apakah dalam mengungkap misteri tewasnya Akseyna Ahad Dori (18) mahasiswa UI jurusan Biologi yang tewas di Danau Kenanga UI beberapa waktu lalu, polisi juga memeriksa tulisan tangan rekan Akseyna yakni Muhamad Jibril.

Sebab, kata Deborah, selain Jibril adalah orang pertama yang menemukan surat yang disebut-sebut surat wasiat Akseyna, kehadiran Jibril dalam kasus ini cukup unik.

"Sebab Jibril juga mengaku mendapat request dari pihak keluarga untuk datang, mencari dan bermalam di tempat kos almarhum. Tetapi pihak keluarga membantah hal ini," kata Deborah kepada Warta Kota, Senin (20/4/2015).

Karenanya, menurut Deborah, cukup penting mencermati tulisan tangan Jibril selain tulisan tangan asli Akseyna sendiri.

"Beberapa pertanyaan yang mengganjal di benak saya setelah 2 pekan ini mencermati tulisan tangan dan kasus Akseyna, di antaranya adalah apakah tulisan tangan Jibril juga ikut diperiksa? Lalu, seperti apakah tulisan tangan Jibril karena kehadirannya sangat unik dalam kasus ini," papar Deborah.

Bukan itu saja, menurut Deborah tulisan tangan rekan Akseyna lain yang sempat diperiksa dalam kasus ini juga cukup penting untuk dicermati.

"Bagaimana dengan tulisan tangan rekan-rekan almarhum yang sedang diperiksa juga oleh penyidik terkait hal ini," kata Deborah.

BERITA REKOMENDASI

Seperti diketahui, di twitter-nya, Deborah Dewi mengungkapkan dengan memposting 6 kejanggalan 'surat wasiat' Akseyna yang ditemukan di kamar kosnya.

Seperti diketahui, jenazah Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI, Kamis (26/3/2015).

Saat ditemukan, jenazah mengenakan tas ransel berisi sejumlah batu pemberat. Temuan tas ransel berisi batu menimbulkan dugaan Akseyna tewas dibunuh.

Namun, setelah jenazah teridentifikasi polisi menemukan kertas berisi tulisan dari kamar kos Akseyna.

Surat itu ditemukan rekan dekat Akseyna, Jibril yang lalu menyerahkannya ke ayah Akseyna.

Tulisan pada secarik kertas itu adalah, will not return for please don't search for existence, my apologies for everything enternally.

Dari tulisan ini, dugaan Akseyna melakukan bunuh diri lalu muncul.

Dari semua itu, Polisi belum dapat menyimpulkan apakah Akseyna bunuh diri atau dibunuh.

Polda Metro Jaya masih memeriksa tulisan di kertas itu dengan tulisan asli Akseyna di buku catatannya. Pemeriksaan dilakukan secara terukur di laboratorium forensik (Labfor) Polri.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas