Panitia Bantah Pesta Bikini Pelajar untuk Acara Maksiat
“Ini bukan acara maksiat. Bukan free sex (seks bebas). Ini acara full party,” kata panitia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak Event Organizer (EO) Divine Production menjelaskan maksud digelarnya acara “Splash After Class”.
Semula acara itu ditunjukan untuk memberikan hiburan anak SMA kelas XII setelah menjalani Ujian Nasional.
“Kami menarik siswa-siswa SMA untuk ikut UN. Jadi ini, momen good bye UN,” ujar Debby Carolina, Manajer Finance EO Divine Production, di Jakarta, Kamis (23/4).
Dia menjelaskan ini merupakan event pertama yang diadakan oleh pihaknya yang diperuntukkan bagi para siswa SMA.
Sebelumnya, EO Divine Production telah mengadakan tiga acara party untuk kalangan usia di atas 21 tahun.
“Ini bukan acara maksiat. Bukan free sex (seks bebas). Ini acara full party,” kata dia.
Undangan menghadiri pesta untuk pelajar SMA tersebar melalui Youtube. Dalam tayangan video tersebut, EO Divine Production mengajak siswa-siswa SMA untuk datang ke area kolam renang lantai 6, Hotel Media and Towers pada Sabtu (25/4) malam.
Dalam undangan tersebut, panitia penyelenggara mencantumkan dress code, bikini summer dress. Selain itu, dicantumkan peringatan untuk tidak membawa senjata dan obat-obatan terlarang.
Namun, pada Kamis malam, pihak EO Divine Production telah melakukan klarifikasi bahwa peserta acara memakai summer dress bukan bikini summer dress.
Selain itu, mereka juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak sekolah yang namanya tercantum di dalam undangan tersebut.