TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  SMAN 14 ikut terseret dalam kehebohan pesta bikini yang bertajuk Splash After Class.

Pasalnya dalam pengumuman tersebut, SMA 14 menjadi salah satu sekolah yang dinyatakan ikut mendukung pesta yang bakal dihelat di The Media Hotel, Jakarta Pusat pada Sabtu (25/4/2015).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bidang Kesiswaan SMA 14 Dedi Supriyadi menjelaskan, pihaknya siap memberikan sanksi kepada siswa yang kedapatan ikut pesta tersebut.

Pasalnya, hal itu bertentangan dengan apa yang diterapkan sekolah selama ini. ‎

"Jika ada siswa kami yang terbukti hadir di pesta itu, tentu akan kami berikan sanksi tegas," katanya di Jakarta, Kamis (23/4/2015). ‎

Dedi menyatakan, ‎pihak sekolah langsung mengeluarkan surat edaran kepada orangtua siswa kelas XII. ‎

"Isi surat edaran tersebut agar mengawasi anak-anaknya supaya tidak mengikuti pesta bikini itu," katanya, ‎ ‎ ‎

Sementara itu, salah seorang pengurus OSIS SMAN 14, Zico Arman mengatakan, pihaknya akan berusaha menelusuri penyebar undangan tersebut dengan meminta bantuan kepada teman-temannya yang memahami teknologi informatika. ‎

Pasalnya menurut Zico, undangan tersebut sangat memalukan karena SMA 14 tidak pernah mendukung pesta itu.

Terlebih undangan pesta bikini tersebut sudah menyebar di kalangan pelajar lewat media sosial. ‎

"Kami perlu mencari pelaku yang menyebarkan undangan itu karena hal tersebut sudah merugikan nama baik sekolah kami," jelasnya. ‎

Adapun selain SMA 14, terdapat beberapa sekolah lainnya yang juga ikut dicantumkan sebagai pendukung acara tersebut dimana 14 di antaranya berasal dari Jakarta yakni SMA 3, SMA 12, SMA 14, SMA 24, SMA 26, SMA 29, SMA 31, SMA 35, SMA 44, SMA 53, SMA 109, SMK 50, SMA Alkamal, dan SMA Muhammadiyah Rawamangun. ‎

Sedangkan dua sekolah lainnya dari luar Jakarta yakni SMA 8 Bekasi, dan SMK Musik BSD. (Junianto Hamonangan)