Putri dan Bayinya Mual-mual Makan Nasi Palsu
Namun saat diteliti beras yang belum dimasak, beras itu tampak berbeda dengan yang biasanya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Putri Novaliani (25) dan anak sulungnya yang masih bayi Soni Pratama (1,5), mendadak mual dan sakit perut setelah menyantap nasi yang dimasak, Senin (18/5/2015) lalu.
Putri menduga, penyebab mual dan sakit perut yang diderita bersama anaknya lantaran nasi yang dimakan dari beras palsu atau yang terbuat dari bahan sintetis berbahaya.
Ditemui Warta Kota di rumahnya, Selasa (19/5), Putri menjelaskan, ada yang aneh dengan nasi itu.
Lalu ia menanyakan hal tersebut ke Dewi Septiani (29), kakak kandungnya yang membeli beras tersebut.
Kepada Putri, Dewi mengaku beras itu ia beli dari sebuah agen beras di Pasar Tanah Merah, Mutiara Gading, Mustikajaya, Kota Bekasi, dengan harga Rp 8.000 per liter pada Rabu (13/5) lalu. Saat itu, Dewi membeli beras sebanyak enam liter.
Setelah membeli beras, Dewi pergi beberapa hari ke rumah kerabatnya di Sukabumi, Jawa Barat.
Sementara, Putri memasak beras itu di tempat usaha mereka di Perumahan Mutiara Gading, Ruko GT Grande Blok F 19, RT 001/023, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
Saat beras itu dimasak dan kemudian menjadi nasi, Putri bersama Soni menyantapnya hingga sepiring.
Naas, beberapa menit kemudian Putri merasa mual dan sakit perut. Perempuan beranak satu ini juga menderita diare pasca-menyantap nasi itu.
Meski demikian, Putri tidak memeriksakan kesehatan dia dan anaknya ke dokter.
"Kami berdua hanya minum obat yang dibeli di warung saja, karena Alhamdulillah sudah agak mendingan setelah minum obat itu," ucap Putri.
Putri mengaku, awalnya ia tidak curiga dengan nasi yang dimakannya. Sebab, setiap hari mereka bisa mengkonsumsi beras yang dibelinya dari agen itu.
"Selama ini kami makan nasi baik-baik saja. Makanya aneh, ini kok bisa mual dan sakit perut," ujar Putri.
Secara kasat mata, kata Putri, nasi yang ia makan sama seperti nasi pada umumnya.
Namun saat diteliti beras yang belum dimasak, beras itu tampak berbeda dengan yang biasanya.
Menurutnya, beras yang diduga mengandung bahan sintetis plastik tersebut tampak bening dan tidak memiliki guratan, berbeda dengan beras pada umumnya yang berwarna putih susu dan memiliki guratan.
"Kalau secara kasat mata tidak terlalu jelas bedanya, tapi kalau diperhatikan secara seksama terlihat perbedaan beras palsu dan asli itu," jelasnya. (Harian Warta Kota)