TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Venue Bar and Lounge Kemang yang merupakan tempat penusukan aktivis Jopi Perainginangin dikenal sebagai tempat mengadakan pesta.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Faris Ismail (22), salah satu warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi penusukan.

"Tempat anak baru gede (ABG,-red) dugem. Dari jam 22.00 WIB mulai pada berdatangan sampai pukul 05.00 WIB pagi," ujar Faris ditemui di Kemang, Sabtu (23/5/2015).

Sementara itu, menurut Anton Rahman (19), di sekitar tempat tersebut memang sering terjadi keributan yang berujung perkelahian.

Dia mengaku tidak mengetahui alasan terjadi keributan di tempat tersebut. Namun, dia mengaku keributan itu terjadi berulang-ulang kali.

"Tempat itu sering bule-bule berantem gara-gara perempuan. Berantemnya sama orang kita (Indonesia,-red). Romboongan-rombongan kesenggol sedikit sudah ribut," ujarnya.

Berdasarkan pemantauan mereka, pada Jumat malam di tempat tersebut ramai dipenuhi pengunjung. Sebab, ada acara ulang tahun salah satu pengunjung.

"Acara ulang tahun, pasti ulang tahun karena ada balon-balon," ujarnya.

Pada Sabtu (23/5/2015) dinihari, terjadi penusukan terhadap aktivis Jopi Perainginangin, yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Penusukan terjadi di Venue Kemang.

Akibat dari penusukan tersebut Jopi menerima pendarahan di paru-paru. Kemudian, korban dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Pada pukul 06.00 wib, dia dinyatakan meninggal dunia.