Tiga Penyebab Jakarta Jadi Markas Kejahatan Transnasional
“Hal ini, karena living cost (biaya hidup) rendah. Akses internet di Jakarta bagus. Dan peralatan untuk VOIP (Voice Over Internet Protocol) mudah".
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama kurun waktu satu bulan terakhir, aparat Polda Metro Jaya mengungkap setidaknya dua kasus transnasional atau kejahatan lintas negara. Dari pengungkapan itu, ratusan Warga Negara Tiongkok diamankan.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, mengatakan Jakarta merupakan salah satu tempat tujuan para pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya.
“Hal ini, karena living cost (biaya hidup) rendah. Akses internet di Jakarta bagus. Dan peralatan untuk VOIP (Voice Over Internet Protocol) sangat mudah,” ujar AKBP Herry Heryawan di Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Dua kasus tersebut, yaitu kasus pertama WN Tiongkok dipekerjakan sebagai sindikat penipuan lewat online dan telepon dengan sasaran WN Tiongkok yang memiliki kartu kredit atau biasa dikenal carding crime.
Sementara kasus kedua, WN Tiongkok berpura-pura sebagai pejabat negara dan menghubungi seseorang yang berprofesi sebagai pengusaha yang tinggal di RRT via telepon dan atau via email.
Mereka menjanjikan proyek dan pengusaha tersebut diminta sejumlah uang dan melakukan pemerasan terhadap para pejabat negara RRT yang diketahui korupsi dan selingkuh.
Menurut Herry Heryawan, selama menjalankan aksinya para WN Tiongkok tersebut menggunakan peralatan untuk VOIP.
“Menggunakan modem masuk dari antena voip tidak bisa terdeteksi, karena bukan provider. Voip itu tidak bisa terdeteksi, makanya bisa pengacakan nomor telepon. Kode area luar negeri,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.