Cegah Macet, Pemkot Bogor akan Hapus Angkot dan Diganti dengan Trans Pakuan
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan segera mengganti angkutan kota (angkot) dengan angkutan massal Trans Pakuan.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor.
"Satu bus Trans Pakuan dapat menggantikan tiga angkot, sehingga dapat mereduksi jumlah angkot yang ada," ujar Bima Arya kepada wartawan, Jumat (12/6/2015).
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan segera membangun sebanyak empat koridor bus Trans Pakuan sehingga jumlahnya menjadi tujuh koridor.
"Rencana ke depannya Trans Pakuan akan memiliki tujuh koridor. Untuk melayani tujuh koridor itu, bus yang dibutuhkan sekitar 151 unit," katanya.
Bima Arya menjelaskan, Pemkot Bogor sedang memfokuskan upaya penerapan angkot berbadan hukum, sehingga program pengaturan rute angkot bisa secepatnya dilaksanakan.
"Deadline semua angkot di Kota Bogor harus berbadan hukum bulan Agustus nanti. Itu yang menjadi konsentrasi kami," katanya.
Selain memaksimalkan bus Trans Pakuan, pihaknya akan menyiapkan bus sekolah, bus wisata, dan bus karyawan untuk mengurangi beban lalu lintas di Kota Bogor.
Sementara itu, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bogor Deni Mulyadi mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan yang di Kota Bogor, pihaknya sudah mempersiapkan bule print sebagai acuan untuk membuat master plant dan grand design penanganan transportasi Kota Bogor ke depanya.
"Blue print sangat penting, karena akan menjadi dokumen acuan arah sistim transportasi di Kota Bogor kedepanya," katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya membutuhkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, investor, Pemerintah Provinsi, BUMN hingga Pemerintah pusat.
"Kami tidak bisa kerja sendiri untuk mewujudkan cita-cita untuk penataan kota khususnya masalah transportasi,tanpa sokongan dari semua pihak," katanya. (Soewidia Henaldi)