Dua Kapal Perang Akan Mengangkut Pemudik
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III (Lantamal III) menyediakan dua kapal perang untuk pemudik.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III (Lantamal III) menyediakan dua kapal perang untuk pemudik.
Pemudik bisa membawa motor mereka di dalam kapal itu. Biayanya gratis dan dapat makan. Sampai saat ini kuota penumpang sudah terisi 50 persen.
Dua kapal perang itu, yakni KRI Banda Aceh dan KRI Surabaya.
Asisten Operasi Lantamal III, Kolonel Eko Wahjono, mengatakan, kedua kapal itu masing-masing bisa menampung 1.500 orang dan 600 motor.
"Pendaftaran sudah dibuka. Pendaftar harus membawa fotokopi. KTP. Sedangkan untuk mereka yang membawa motor, harus menyerahkan fotokopi STNK dan BPKB," ucap Eko kepada wartawan usai rapat Koordinasi Lintas Sektoral terkait Operasi Ketupat 2015 di Polda Metro Jaya, Jumat (3/7/2015).
Mereka yang hendak mendaftar bisa datang ke Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta Utara. Atau bisa juga mendaftar di Pelabuhan Tanjung Priok.
Eko mengatakan, kedua kapal perang itu bersih dan nyaman.
Pihaknya juga akan memprioritaskan anak-anak dan Lansia. "Kalau ada anak atau Lansia, akan kami berikan ruangan," ucap Eko.
Selain itu, pihaknya juga menyedia makan bagi para penumpang.
Kedua kapal perang ini akan berangkat pada 11Juli 2015 untuk tujuan Jakarta - Semarang. Lalu pada 13 Juli 2015 untuk tujuan Jakarta - Surabaya.
Sedangkan untuk arus balik, kapal akan berangkat dari Surabaya - Jakarta pada 21 Juli 2015. Kemudian untuk rute Semarang - Jakarta pada 24 Juli 2015.
"Lama perjalanan untuk rute Jakarta - Semarang sekitar 24 jam. Jadi kalau berangkat pukul 08.00 pada 11 Juli 2015, maka tiba di Semarang pada 12 Juli 2015 pukul 08.00 lagi," ucap Eko.
Selain itu, Eko juga menjamin tak akan ada copet di kapal perang itu. "Dijamin, mana berani copet," kata Eko.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian senang dengan program rutin aruss mudik dari Lantamal III ini. Sebab mengurangi angka kecelakaan sepeda motor.
"Makanya, saya sarankan masyarakat mendaftar saja. Enak kan naik kapal perang. Tidak capek, bisa tidur-tiduran, dapat makan lagi," ucap Tito dalam rapat tersebut, lalu disambut tawa seluruh undangan (Theo Yonathan Simon Laturiuw)