Ini Pengakuan Orangtua Diduga Pelaku Kekerasan Terhadap Anaknya
Mereka menduga GT hilang dari rumah sejak Jumat (26/6/2015) sore, karena diculik.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – LSR dan BP, sepasang orangtua dari anak laki-laki bernama GT (12), yang diduga menjadi korban tindak kekerasan, belum mendapatkan kabar mengenai keberadaan anak tersebut.
Mereka menduga GT hilang dari rumah sejak Jumat (26/6/2015) sore, karena diculik.
“Saya anggap ini kehilangan karena proses penculikan. Dia diambil tanpa seizin saya. Saya menunggu berita tentang keberadaan dia,” ujar LSR, ibu kandung GT ditemui di kawasan Cipulir, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
LSR melihat terakhir kali keberadaan anaknya tersebut di rumahnya di Jalan Cipulir Permai Blok W Nomor 15 RT/RW 015/09 pada Jumat pekan lalu sekira pukul 14.00 WIB.
Dia meminta kepada anak keduanya tersebut untuk menyiram tanaman di halaman rumah.
LSR mengaku anaknya tersebut mengiyakan keinginan dirinya. Tetapi, beberapa saat kemudian, dia melihat halaman rumah tersebut masih kering. Sementara, saat dilihat GT sudah tidak ada di rumah.
Dia membantah anaknya hilang dari rumah karena telah dilakukan tindakan penganiayaan. Dia memperlihatkan foto GT yang masih berada dalam kondisi sehat.
“Saya bisa bilang tidak benar. Tidak ada tanda kekerasan. Anda lihat sendiri foto,” ujarnya.
Kemudian, LSR menanyakan kepada anak pertamanya yang berinisial CLR (14). CLR memberitahukan bahwa adiknya tersebut sudah tidak berada di rumah.
Ternyata, GT sedang bermain basket di lapangan basket dekat rumah. Informasi itu disampaikan oleh Zainudin, selaku petugas keamanan.
“Saya menanyakan kepada petugas keamanan bernama Udin. Dia menjawab (GT,-red) masih bermain basket sama Jessica, Jelita, Diandra. Main basket sampai akhir bulan puasa,” tuturnya.
Setelah bermain basket di lapangan, GT tidak pulang ke rumah. Padahal pihak keluarga GT menunggu sampai pukul 20.30 WIB. Dia diketahui terakhir kali bermain bersama dengan Diandra.
“Setelah itu, kami kehilangan informasi. Kami melaporkan peristiwa kehilangan anak ke Polsek Kebayoran Lama,” kata dia.
Setelah selama satu minggu menghilang, GT akhirnya ditemukan pada Jumat ini. Penemuan GT berawal dari informasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebutkan bahwa anak tersebut telah menjadi korban kekerasan.
“Sampai saat ini, kami menunggu berita keberadaan GT. Saya belum terima apapun. Saya tidak tahu, dia di mana,” ujarnya.
LSR diduga melakukan perlakuan buruk kepada GT, seperti memukul, melempar mangkuk. GT juga digergaji di lengan kiri. Akibat perbuatan tersebut, GT, harus kehilangan dua giginya dan badannya penuh lebam-lebam.
Untuk sementara, GT dibawa ke Rumah Aman (Safe House) Kementerian Sosial di Cibubur. Dia mendapatkan perawatan dan perlindungan secara intensif di tempat tersebut.