Ini Kondisi Rumah GT Anak Korban Kekerasan Orangtua
Berdasarkan pemantauan dari luar rumah tersebut pada Sabtu (4/7/2015) siang, rumah tipe 36 berlantai dua tersebut terlihat kotor.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anak laki-laki berinisial GT (12) diduga menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh ibunya, LSR (47).
GT bertempat tinggal di Jalan Cipulir Permai Blok W Nomor 15 RT/RW 015/09. Bagaimana suasana rumah di tempat tinggal anak tersebut?
Berdasarkan pemantauan dari luar rumah tersebut pada Sabtu (4/7/2015) siang, rumah tipe 36 berlantai dua tersebut terlihat kotor.
Pagar hitam yang dilengkapi dengan plastik berwarna hijau sudah terlihat kotor. Apabila dipegang ada debu-debu kecoklatan.
Dari luar terlihat pohon tinggi menjulang menutupi bagian depan rumah. Banyak daun jatuh berguguran di tanah.
Cat berwarna putih di rumah tersebut sudah mengelupas. Sementara lantai rumah terlihat kotor. Di halaman rumah terdapat sepeda motor honda berplat nomor T 4024 HA dan sebuah sepeda.
Tusimin, anggota Satuan Binmas Polsek Kebayoran Lama, salah satu polisi yang masuk ke tempat tersebut menilai rumah itu tidak terawat. Dia sempat masuk hingga ke ruangan tengah rumah tersebut.
"Saya menilai rumah itu tidak terawat," ujar Tusimin ditemui di lokasi, Sabtu (4/7/2015).
Di kesempatan itu, Tusimin memperlihatkan foto-foto dari kamera pocket yang diambilnya.
Salah satu foto tersebut memperlihatkan LSR memakai pakaian mini dan terdapat tato di lengannya.
Setelah aparat kepolisian masuk ke tempat tersebut, lalu pada pukul 14.10 WIB, Sekjen KPAI Erlinda didampingi perwakilan KPAI menyusul masuk ke rumah tersebut.
Tim gabungan Polres Metro Jakarta Selatan bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan penggerebekan di sebuah rumah di Jalan Cipulir Permai Blok W Nomor 15 RT/RW 015/09.
Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (4/7/2015) siang. Di rumah tersebut diduga telah terjadi perbuatan kekerasan terhadap seorang anak laki-laki berinisial GT (12) yang dilakukan oleh ibu kandungnya LSR (47).
Di rumah tersebut, GT tinggal bersama dengan dua orang saudaranya, yaitu CLR (14) dan VVL (6), serta ibunya LSR. Sementara, ayah GT, BP, tinggal terpisah setelah bercerai dengan istrinya.
Penggerebekan dilakukan untuk mencari alat bukti mengenai adanya dugaan tindak kekerasan terhadap anak di rumah tersebut.
Berdasarkan pemantauan, dari luar rumah tersebut terlihat sepi dan tidak ada aktivitas. Di dalam rumah hanya terdengar suara suara anjing yang menggonggong.