TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyindir Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang diam-diam bepergian ke luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan Ahok saat memberikan pengarahan dalam acara penandatanganan Perjanjian Kinerja Kepala SKPD atau UKPD secara simbolis di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (10/7/2015).

"Saya banyak mata-mata nih, kayak Pak Anas setengah hari ke luar negeri tidak mungkin ketahuan nih. Diem-diem ini kan, kan cuma sekian hari pagi pergi, malam pulang mana mungkin gubernur tahu," ungkap Ahok.

Dibalut dengan canda, Ahok mengatakan kenapa dirinya bisa tahu, karena di bandara banyak orang yang mengenalnya.

"Dia (Anas) tidak tahu saya tukang jual tiket, teman saya banyak di bandara langsung mereka lapor," imbuhnya.

Ahok memberikan petuah, bila seorang pejabat yang tenar seperti Anas Effendi serta sering masuk televisi, tentu akan merepotkan diri sendiri karena menjadi susah kemana-mana.

"Bapak mesti ingat pepatah kuno Kung Fu Tse, didalam ketenaran itu ada kepedihan, susah kemana-mana lagi pak. Kalau tenar itu pedih juga pak. Jadi susah kemana-mana, jadi kita tidak bisa macem-macem," ungkapnya.

Dalam penandatanganan Perjanjian Kinerja Kepala SKPD atau UKPD Ahok menekankan bila bukan tanda tangan para pejabat yang penting, tetapi bagaimana menjalankan komitmennya dengan baik. Tidak hanya sekedar iya di hadapan gubernur tetapi tidak dikerjakan.

"Tanda tangan hanya untuk mengingatkan kita saja yang penting hati, pikiran bapak ibu tahu bapak tanda tangan ini ada konsekuensinya," ucapnya.