Pasukan Polisi Bersepatu Roda Siap Membantu dan Jadi Tontonan di Car Free Day
Selain hanya berlatih bersepatu roda cepat, tim yang beranggotakan 26 orang ini kini juga berlatih slalom
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kehadiran Tim Sepatu Roda Ditlantas Polda Metro Jaya biasa mencuri perhatian di setiap acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day.
Selain hanya berlatih bersepatu roda cepat, tim yang beranggotakan 26 orang ini kini juga berlatih slalom atau berbelok-belok menggunakan cone atau kerucut.
Latihan slalom para anggota tim biasa dilakukan di area Gelora Bung Karno, Senayan, atau di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya.
Seperti dituturkan Iptu Miken Fendriyati, Kepala Tim Polisi Sepatu Roda Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2015) lalu yang mengatakan, aksi latihan slalom sepatu roda gencar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para personel.
“Kita kan terbentuk awalnya untuk memecahkan kemacetan, agar lebih fleksibel. Dulu hanya mengandalkan kecepatan saja, tapi sekarang kita lakukan gerakan slalom,” ujarnya.
Menurut wanita asal Belitung ini, ada beberapa tipe olahraga sepatu roda, yakni yang mengedepankan speed, agresif, dan slalom.
“Kalau tipe agresif ban lebih kecil, untuk mobil (pergerakan)-nya agak susah, biasanya juga untuk aksi lompat-lompat seperti bermain skateboard, jadi kita pilih slalom, ban lebih besar dan untuk keindahan gerakan juga dapat, bisa untuk tontonan juga,” tuturnya.
Selain berlatih sendiri, Polisi Sepatu Roda juga mendatangkan pelatih dari Singapura untuk berslalom.
Tim sepatu roda yang sudah ada sejak 2008 ini bukan berbentuk Sub Direktorat maupun Unit.
Mereka berbentuk tim yang personelnya terdiri dari beberapa anggota yang bertugas di berbagai Subdit, Unit, dan Satuan di jajaran Lantas Polda Metro Jaya.
“Kami pernah dianggap atlet sepatu roda, karena kami tidak terlihat seperti Polisi, sekarang, kalau kami tidak muncul di Car Free Day, banyak warga yang bertanya,” kata Miken.
Mereka berseragam kemeja dengan warna putih dan celana warna biru pendek. Tentu saja bersepatu roda dan dilengkapi helm serta decker untuk tangan dan kaki.
Mayoritas petugas adalah polwan, dan hanya ada sembilan polisi pria. (Ahmad Sabran)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.