Ahok: Otaknya Sudah Biasa Curi Duit
Bukan kurang sosialisasi, ini tuh persoalannya otaknya sudah biasa mencuri duit
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan pembatasan penarikan tunai uang siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dikeluhkan kurang sosialisasi. Tetapi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpandangan lain.
"Bukan kurang sosialisasi, ini tuh persoalannya otaknya sudah biasa mencuri duit, pakai mau narik cash melulu terus ribut, saya sih diemin saja, ngapain sosialisasi, nanti ribut lagi dari awal," ujar gubernur yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jumat (31/7/2015).
Dikatakannya, bila pembatasan penarikan tunai disosialisasikan sejak awal tentu akan menciptakan kegaduhan.
Ia khawatir ada penghasutan terhadap orang-orang yang belum tahu mekanisme penggunaan KJP bila dari awal digaungkan.
"Paling bahaya sekelompok orang yang tidak puas menghasut orang terus menikmati itu yang bahaya, makanya saya diemin," katanya.
Namun, mantan Bupati Belitung Timur ini menganggap bila masyarakat DKI penerima KJP sudah mulai sadar memanfaatkan program tersebut dengan baik diantaranya mulai berduyun-duyun membeli buku di toko yang bisa membayar dengan non cash.
"Kamu tahu tidak transaksi yang pakai KJP berapa ke Gunung Agung ke toko buku yang lain-lain? Rp 8 miliar artinya apa, sebagian yang tidak ngerti belajar ngerti dong nanti ada diajarin pakai pin dan lain-lain dari toko. Bahkan saya suruh Bank DKI kasih ke Asemka bahkan Mangga Dua pun pengennya bisa," katanya.