Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Selidiki Motif Sopir Angkot Keroyok Dua Anggota TNI

Diduga, aksi itu hanya dilakukan oleh beberapa orang dan bukan 20 pelaku seperti informasi yang beredar.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polisi Selidiki Motif Sopir Angkot Keroyok Dua Anggota TNI
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur sudah menangkap empat orang pelaku dari aksi pengeroyokan terhadap dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (2/8/2015) dini hari tadi.

Diduga, aksi itu hanya dilakukan oleh beberapa orang dan bukan 20 pelaku seperti informasi yang beredar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar M Iqbal menuturkan pihak kepolisian sudah berhasil diamankan. Saat ini, beberapa pelaku masih dimintai keterangan terkait kasus pengeroyokan itu.

"S‎udah tertangkap empat orang," kata Iqbal melalui pesan singkatnya kepada Warta Kota di Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (2/8).

Dia mengatakan bahwa dugaan sementara ada 10 orang pelaku dalam penganiayaan dua anggota TNI itu. Padahal, sebelumnya, Kadispen TNI AD, Brigjen Wuryanto ‎mengatakan setidaknya ada 20 orang yang melakukan pengeroyokan.

"Diduga ada 10 pelaku yang melakukan pengeroyokan. ‎Pelaku yang tertangkap ya sopir-sopir," tuturnya.

Untuk motif dari pengeroyokan itu, dia belum bisa menjelaskannya. Pasalnya, saat ini pihak Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur masih menyelidiki kasus tersebut.

Berita Rekomendasi

"‎Motifnya masih kita sidik dari pelakunya," ungkapnya.

Seperti diberitakan Warta Kota sebelumnya, dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Yon Zikon‎ II dikeroyok oleh 20 orang yang diduga sopir dan timer (calo sopir angkot-Red) di Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (2/8) dini hari. Kejadian pengeroyokan itu berawal ketika dua anggota TNI itu diserempet mobil mikrolet hingga terjatuh.

Kepala Divisi Penerangan TNI AD, Brigjen Wuryanto menjelaskan kronologi kejadian berawal saat kedua anggota mengendarai sepeda motor melintas di Jalan Otista Raya atau tepatnya di lampu merah Asia Makmur.

Tiba-tiba secara bersamaan, datang sebuah mobil mikrolet yang sedang ingin memutar balik.

"Saat memutar balik, mikrolet itu menyerempet sepeda motor korban hingga terjatuh," kata Wuryanto saat dihubungi di Palmerah, Jakarta Pusat, Minggu (2/8).

Karena terjatuh, kor‎ban yaitu Sertu Indra dan Kopda Ade langsung meminta pertanggung jawaban dari pelaku.

Mereka saat itu sedang ingin pulang ke rumahnya masing-masing.

"Korban juga mengecek kelengkapan surat-surat sopir Mikrolet, namun sopir tersebut. Tapi, tidak dapat mnunjukkan klengkapan surat dan tidak mempunyai surat ijin mengemudi," tuturnya.

Supir itu mengelabui dua anggota dengan mengucapkan kalau surat-surat kendaraan ada di terminal bus Kampung Melayu. Kedua korban pun mengikuti saran dari supir dan mengikutinya hingga Terminal Kampung Melayu.

Namun, sesampainya, di terminal Kampung Melayu sopir tersebut teriak dengan mengatakan telah ditodong oleh korban. Sehingga mengundang perhatian orang sekitrnya untuk mengeroyok kedua korban.

Dia pun menegaskan kepada seluruh anggota jajaran‎ Resimen Zikon yang disampaikan oleh Danmenzikon untuk seluruh anggota tidak melakukan upaya balas dendam dan hal-hal yang bertentangan dengan sapta marga serta sumpah prajurit.

"Kami percayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian karena pimpinan AD sangat percaya mereka sangat profesional," tuturnya.

Penulis: Bintang Pradewo

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas