TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polresta Bekasi menyelidiki peristiwa kematian Evan Christopher Situmorang (12). Evan, siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Flora Ungu, Bekasi.

Dia meninggal dunia pada Kamis (30/7/2015). Evan diduga meninggal dunia setelah menjalani kegiatan masa orientasi siswa (MOS) di SMP sejak 7 hingga 9 Juli 2015.

Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona, mengatakan penyelidikan dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian Evan apakah ada kaitan dengan penyelenggaraan MOS di sekolah tersebut.

"Sementara belum ada benang merah antara MOS dengan meninggalnya almarhum. Analisis sementara, ingat ini hasil sementara, yang bersangkutan punya penyakit," kata Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona, kepada wartawan, Senin (3/8/2015).

Kombes Pol Daniel mengatakan penyelenggaraan MOS dilakukan selama tiga hari mulai 7 hingga 9 Juli 2015. Setelah itu seluruh siswa libur, lalu mulai aktif belajar pada 27 Juli 2015.

Menurutnya, korban mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kondisi sehat. Namun, di tengah jam pelajaran pada 29 Juli 2015, Evan izin ke toilet karena sakit perut.

Guru pelajaran merasa curiga karena muridnya tidak kunjung kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran. Akhirnya, guru menyusul ke toilet dan menemukan almarhum menahan sakit di perut.

Evan mengaku kepada guru merasakan kram perut. Lalu, guru memberikan balsem di perut Evan sambil memanggil orangtuanya. Sesampai di sekolah, orangtua Evan dan pihak sekolah membawa korban ke puskesmas terdekat untuk menerima pertolongan.

"Hasil pengecekan Puskesmas almarhum mengalami asam urat dengan kandungan 6,7. Untuk anak berusia 13 tahun ini tinggi sekali," tuturnya.

Setelah menjalani pertolongan di Puskesmas, Evan dirujuk ke Rumah Sakit Sayang Bunda. Karena fasilitasnya tidak memadai, almarhum dirujuk ke Rumah Sakit Citra Harapan.

"Setiba di rumah sakit dan menerima penanganan, dokter menyatakan Evan sudah meninggal dunia sekitar 30 menit. Apabila dihitung mundur artinya Evan meninggal di perjalanan," tambahnya.