Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hayriantira Tinggal di Griya Tugu Asri, Tetangga Wali Kota Depok Nur Mahmudi

Menurut Junaedi, Rian yang berkulit sawo matang bersih memiliki paras wajah yang manis, sementara suaminya cukup parlente.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hayriantira Tinggal di Griya Tugu Asri, Tetangga Wali Kota Depok Nur Mahmudi
net
Hayriantira 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tetangga Hayriantira (37) alias Rian, asisten Presiden Direktur PT XL Axiata, di perumahan cluster Griya Tugu Asri Blok B 2 Nomor 1, RT 2/19, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, kaget mengetahui salah seorang warganya tewas terbunuh.

Apalagi Rian dibunuh 30 Oktober 2014 silam di hotel di Garut, Jawa Barat, dan pembunuhnya baru terungkap Agustus 2015, atau sembilan bulan kemudian.

Menurut warga, Rian bersama suami dan dua anaknya tinggal di Griya Tugu Asri sejak akhir tahun 2013. Di kompleks ini Rian bertetangga dengan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.

Junaedi, satpam perumahan cluster Griya Tugu Asri, mengatakan bahwa tetangga baru mengetahui Rian dibunuh dari media, Rabu (5/8) kemarin.

Junaedi tidak menyangka Rian tewas dengan kondisi seperti itu, karena sepengetahuannya, Rian bersama suami dan dua anaknya adalah keluarga harmonis.

"Pokoknya mereka pasangan serasi dan harmonis. Jadi gak nyangka aja, kalau mereka ada masalah, bahkan yang perempuan sampai dibunuh," kata Junaedi saat ditemui Warta Kota di perumahan cluster Griya Tugu Asri, Rabu (5/8).

Menurut Junaedi, Rian yang berkulit sawo matang bersih memiliki paras wajah yang manis, sementara suaminya cukup parlente.

BERITA REKOMENDASI

"Istrinya bisa dibilang hitam manis. Kalau suaminya, kepalanya botak plontos, dan perawakannya kurus langsing. Pas dah mereka, harmonis. Apalagi dikasih dua anak yang waktu itu sekitar umur 5 dan 6 tahun," kata Junaedi.

Junaedi menambahkan, layaknya sebuah pemukiman elite berupa cluster, warga di perumahan Griya Tugu Asri memang jarang berbincang-bincang atau berkumpul lama di luar rumah.

Karenanya, kata Junaedi, ia dan para petugas keamanan tidak begitu mengenal Rian dan suaminya terlalu dekat, karena tak pernah berbincang lama.

"Tapi ada satu yang berkesan sama bu Rian, waktu mereka baru beberapa bulan tinggal di sini. Dia pernah ngasih dua bungkus nasi uduk ke saya dan teman saya yang jaga pos keamanan, Iskandar," kata Junaedi.

Junaedi menuturkan rumah satu lantai yang dikontrak Rian bersama suaminya adalah milik bu Restu. Setahu Junaedi, Rian mengontrak rumah itu dua tahun sejak pertengahan 2013.


"Kalau gak salah, dua tahun sewa kontraknya Rp 45 Juta," kata Junaedi.

Junaedi menuturkan walau dikontrak sampai dua tahun atau sampai pertengahan 2015, sejak akhir 2014, rumah bergaya country yang ditempati Rian, lebih sering tak berpenghuni.

"Sekitar akhir 2014 atau awal 2015, rumahnya kayak kosong dan gak ditempatin lagi. Tapi semua barang-barangnya masih ada di dalam rumah," kata Junaedi.

Menurutnya barang-barang di dalam rumah kontrakannya diambil suami Rian, Juni 2015 lalu.

"Sebelum Lebaran, barang-barangnya diambil semua sama suaminya. Gak lama pengontrak baru, satu keluarga masuk nempatin rumah itu," katanya.

Rian diketahui dibunuh dengan cara dicekik oleh kekasihnya Andy Wahyudi, seorang sales alat kesehatan, di kamar nomor 5 Hotel Cipaganti, Garut, 30 Oktober 2014 lalu.

Sembilan bulan kemudian, tepatnya 5 Juli 2015, polisi membongkar kasus hilangnya Hayriantira yang April lalu dilaporkan oleh keluarganya.

Keluarga Rian melapor ke polisi bahwa asisten cantik Presdir XL Axiata itu sejak November tahun lalu tak kembali ke rumah.

Motif pembunuhannya karena masalah pribadi. Malam itu keduanya menginap di Hotel Cipaganti karena hari sudah larut malam.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas