TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ganja sebanyak 3,8 ton asal Aceh yang akan diedarkan di wilayah Jabodetabek berhasil digagalkan petugas Polres Bogor.

Ganja yang dikemas menggunakan 81 karung itu diangkut menggunakan truk tronton.

Polisi menangkap Taufik (47) salah satu sindikat ganja di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono dalam keterangan pers di Mapolres Bogor, Kamis (6/8/2015) menjelaskan, terungkapnya sindikat peredaran ganja tersebut berawal dari informasi yang diterima petugas terkait adanya kiriman ganja dalam jumlah besar ke Bogor.

"Polisi mendapatkan informasi ada truk yang mengangkut ganja dalam jumlah besar di sekitar rest area Sentul pada Minggu tanggal 26 Juli lalu. Kemudian petugas meluncur ke lokasi untuk melakukan penyelidikan," ujar Sulistyo Pudjo didampingi Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto.

Petugas yang datang ke lokasi kemudian memeriksa mengamankan sopir truk dan memeriksa puluhan karung yang diangkut truk tersebut."Setelah diperiksa ternyata isinya ganja. Ada 81 karung yang berisi 50 kilogram ganja. Jika ditotal jumlahnya 3,8 ton ganja," katanya.

Polisi yang memeriksa sopir truk mendapatkan informasi bahwa ganja tersebut dibawa dari Cileungsi.

Di Cileungsi, ganja sebanyak itu sempat dipindahkan ke truk lain karena ban truk kempis.

"Truk yang diamankan di rest area Sentul adalah truk sewaan, sebelumnya truk yang mengangkut ganja kempes bannya sehingga muatan dipindahkan ke truk lain," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto menambahkan, selama perjalanan dari Cileungsi ke Sentul, truk bermuatan ganja senilai Rp7,6 miliar itu dikawal dua mobil pribadi Honda Jazz dan Toyota Avanza bernopol BL.

"Namun, saat petugas datang ke lokasi rest area, sindikat ganja di kedua mobil itu sudah kabur lebih dulu," katanya.

Dari keterangan sopir truk, polisi akhirnya berhasil menangkap Taufik salah satu anggota jaringan pengedar ganja di daerah Cileungsi.

"Kita masih melakukan pengembangan untuk menangkap bandar besar ganja tersebut," kata Suyudi.(Soewidia Henaldi)