TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai bereaksi atas sindiran Tommy Soeharto lewat kicauan akun Twitter terkait penertiban pemukiman padat penduduk Kampung Pulo, Jakarta Timur.

"Antara emosi pribadi dengan emosi mengayomi, yang merasa semoga paham dengan apa yang saya maksud," kicau Tommy melalui akun Twitter, Sabtu (22/8/2015).

Lebih lanjut lagi, Tommy juga mengingatkan agar cara berucap Ahok bisa mengatur emosi agar tidak mengarah pada kebencian etnis.

Lantas apa kata Ahok menanggapi sindiran anak Presiden Indonesia ke-2 itu?

"Saya nggak mau komentar. Biarkan saja (Tommy Soeharto) menilai," ujar Ahok di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).

Ahok menambahkan, "Ini proses (Kampung Pulo) sudah kami lakukan sejak 2013. Saat itu sudah ada negosiasi dialog dengan Pak Jokowi. Pada waktu itu warga Kampung Pulo bilang boleh dilakukan seperti ini, asal tinggal dipindahin nggak jauh dari sana." 

Menurutnya, negosiasi Kampung Pulo sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

Oleh karenanya, tak ada lagi negosiasi lebih lanjut, dan itu sudah final. "Sekarang rusunnya sudah jadi, ya harus pindah," jelas Ahok.(*)