Kulkas Garuda Meledak Dua Jam Setelah Lepas Landas Hantam Muka Pramugari
Kulkas yang meledak itu terletak di pantry yang berada tepat di depan ruang kelas bisnis dan di belakang ruang pilot.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kejadian sebuah kulkas yang berfungsi sebagai pendingin minuman anggur (wine chiller) di pesawat Garuda Indonesia GA717 rute Melbourne-Jakarta meledak pada Sabtu (22/8/2015) sore.
Kulkas yang meledak itu terletak di pantry yang berada tepat di depan ruang kelas bisnis dan di belakang ruang pilot. Pantry tersebut juga sebagai tempat pramugari beristirahat sebelum melayani penumpang.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar menjelaskan, ledakan terjadi dua jam setelah pesawat lepas landas dari Bandara Tullamarine di Melbourne menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Tidak ada hal yang aneh sebelum ledakan terjadi. Secara tiba-tiba, terdengar suara dentuman yang mengakibatkan penumpang kaget.
"Enggak ada apa-apa, pokoknya langsung terjadi (insiden). Pas dicek, panel pintu di wine chiller sudah lepas. Pramugari atas nama Ayu Marta terluka. Untungnya ada dua dokter penumpang Garuda, langsung ditolong," kata Benny saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/8/2015).
Benny enggan menjelaskan lebih lanjut bagaimana kondisi Ayu yang terluka parah akibat terkena lemparan pintu wine chiller tersebut.
Dugaan sementara, kerusakan pada wine chiller diakibatkan hubungan arus pendek. Pihak internal Garuda Indonesia masih menyelidiki lebih lanjut apakah ada unsur kelalaian personel.
Kejadian ini tidak menyebabkan pesawat tersebut mendarat darurat. Pesawat tetap terbang dan tiba di Soekarno-Hatta tepat waktu, yaitu pukul 17.50 WIB. Namun, sesampainya di bandara, Ayu langsung dibawa ke sebuah rumah sakit.
"Rumah sakitnya di dekat bandara. Saya belum bisa bilang, yang pasti masa kritisnya sudah lewat. Sudah bukan di ICU lagi," ujar Benny tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, luka yang diderita Ayu hampir menutupi satu wajahnya. Perban menutupi hampir tiga perempat wajah Ayu. Masih ada darah yang terlihat di balik perban tersebut.(Andri Donnal Putera)