TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran yang terjadi di Pool Transjakarta Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa (1/9) petang dipastikan seorang staf Bagian Operasional Dalam Pool Transjakarta, Budi Setiawan dikarenakan ledakan tabung gas pada salah satu armada.

Hal tersebut diyakinkannya berdasarkan terdengarnya suara ledakan dahsyat sebelum akhir api melalap satu armada bus yang terparkir pada area karantina sisi barat Pool Transjakarta Rawa Buaya.

Mendengar suara ledakan tersebut para petugas diungkapkannya, segera berlari melihat situasi kejadian. Namun, karena api cepat membesar, para pekerja termasuk dirinya tidak dapat berbuat apa-apa.

"Nggak lama habis ledakan, api langsung gede, terus mulai merembet ke bus sebelah kiri-kanannya karena angin juga lagi kenceng. Kita nggak bisa apa-apa, pake APAR (Alat Pemadam Api Ringan-red) nggak bisa juga, akhirnya dilepas karena takut kena ledakan," ungkapnya.

Karena tidak ditangani dengan cepat, api yang membesar dikatakannya, segera merambat dan membakar 15 unit armada dari sebanyak 23 armada bus yang terparkir sejajar.

Berselang setengah jam pasca ledakan, pihak Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat satu per satu mulai berdatangan dan mulai memadamkan api yang berkobar.

"Kalau saya bilang sih terlambat banget datangnya, pas udah kebakaran semua, Damkar (Pemadam Kebakaran-red) baru datang. Prosesnya juga sempat masalah karena air hidran nggak nyala, makanya sampai puluhan mobil yang datang," ungkapnya.

Sementara itu, mengenai status bus naas yang terbakar tersebut dirinya tidak mengetahui jika armada milik PT Transjakarta ataupun milik PT Trans Batavia.

Karena dikatakannya jika seluruh bus yang terbakar tersebut berada di area karantina dan dalam proses perbaikan.

"Kalau soal itu (status-red) punya siapa-punya siapa saya nggak begitu tahu, yang jelas itu busway Koridor Tiga Rawa Buaya. Semuanya dalam perbaikan, karena di parkir di area karantina," katanya.