TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi berharap banyak terhadap analisa Jejak telapak kaki di balkon Unit Apartemen Essence Dharmawangsa di lantai 15.

Jejak telapak kaki itu salah satu bukti penting untuk mengungkap apakah Meiyanne Saad (30) tewas dibunuh atau bunuh diri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal, mengatakan, sejauh ini Polisi tak memiliki alat bukti rekaman CCTV sama sekali, baik di lorong lantai 15 maupun balkon unit apartemen itu.

Satu-satunya yang dimiliki Polisi adalah pengakuan rekan Meiyanne pemilik unit apartemen itu, yakni L. Dimana L mengaku bahwa Ia sempat menghalang-halangi korban agar tak melompat.

Dari foto tempat kejadian perkara (TKP) di balkon saat olah TKP pada Kamis (3/9) sore, terlihat ada jejak kaki tak beraturan di balkon. Jejak kaki itu tampak jelas lantaran lantai balkon yang berdebu

Terlihat ada jejak kaki saling berhadap-hadapan. Lalu ada pula jejak kaki menyamping, kemudian ada pula jejak kaki yang kacau bentuknya karena seperti bentuk seretan.

Namun semua jejak kaki itu hanya sebatas ujung balkon.Di undakan balkon tak terlihat ada jejak kaki lagi. Dari foto yang ditunjukkan Polisi, terlihat pula anggota Puslabfor Mabes Polri mengukur jejak kaki dengan sebuah penggaris khusus.

Nantinya, analisa Puslabfor soal jejak kaki itu akan mengambil kesimpulan apakah jejak itu berupa dorong mendorong ataupun sebuah tindakan untuk menghalagi.

Sebelumnya, Meiyanne ditemukan tewas di apartemen Essence Dharmawangsa di Jalan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (2/9) malam. Dia terjatuh dari salah satu unit apartemen di lantai 15.(ote)