Saksi Mata Tabrakan KRL "Penumpang Histeris, Berebut Keluar dari Gerbong"
Bortiandi (41), satu diantara calon penumpang yang sedang menunggu di peron Stasiun Juanda.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan kereta api commuter line di Stasiun Juanda Jakarta membuat trauma penumpang.
Bahkan ada penumpang yang mengaku tidak mau naik kereta lagi.
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB itu membuat para calon penumpang di Stasiun Juanda menumpuk.
Bortiandi (41), satu diantara calon penumpang yang sedang menunggu di peron Stasiun Juanda.
Saat kecelakaan terjadi, saksi mata ini mengaku kaget.
Ia melihat betul bagaimana KRL tujuan Bekasi dihantam dari belakang oleh KRL tujuan Bogor.
Dari pengamatan Bortiandi, semua penumpang yang berada di dalam kereta api berebut ingin keluar dari gerbong, sembari teriak histeris.
"Jangankan yang di dalam (gerbong), saya yang di luar saja kaget betul," ujarnya di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2015).
Saat itu, Bortiandi mengatakan sejumlah penumpang mengaku kapok karena trauma setelah kecelakaan. "Yang kaget teriak, trauma enggak mau naik kereta lagi katanya," ujar warga Depok ini.
Pria yang mengaku penumpang setia KRL Jabodetabek itu, menduga kecelakaan diakibatkan karena kesalahan KRL jurusan Bogor yang menabrak KRL jurusan Bekasi yang sedang berhenti mengangkut penumpang di Stasiun Juanda.
"Salahnya di (Stasiun) Sawah Besar kenapa kereta dilepas saja (ke arah Juanda). Ini masalah waktu pelepasan kereta saja. Itu lah berharganya Ten Second," tambahnya.