Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gaji PHL Menteng Dipotong Rp 300 Ribu Sejak 7 Bulan

Beratnya hidup kian dirasakan para Pekerja Harian Lepas (PHL) Kecamatan Menteng saat ini.

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beratnya hidup kian dirasakan para Pekerja Harian Lepas (PHL) Kecamatan Menteng saat ini.

Bukan hanya harus menjalani rutinitas pekerjaan kasar di ruang terbuka, sebagian gaji yang diharapkan justru tidak dibayarkan penuh oleh pengurus Kecamatan.

Mirisnya, peristiwa ini telah berlangsung lama sejak tujuh bulan lalu, tepatnya Januari hingga Juli 2015.

Kenyataan pahit tersebut dialami oleh delapan orang PHL Kecamatan Menteng, yakni YN, PM, ID, YT, AR, IN, MG dan DL.

Seluruhnya yang bekerja selama bertahun-tahun sebagai penyapu jalan, perawatan taman hingga gedung kantor Kecamatan Menteng mengaku gaji sebesar Rp 2,7 juta tidak lagi utuh lantaran dipotong pengurus kecamatan.

PM, salah satu PHL mengaku jika pemotongan yang tidak diketahui penyebabnya itu memang tidak dilakukan secara langsung melalui masing-masing rekening miliknya maupun rekan-rekannya.

Pemotongan dikatakannya dilakukan dengan cara menyetor langsung ke Kasubag Keuangan Kecamatan Menteng, Herlina dengan dalih perintah Camat Menteng, Lilik Yuli Handayani.

Berita Rekomendasi

Menirukan ucapan Herlina, dirinya menirukan jika pemotongan gaji sebesar Rp 300.000 tersebut dilakukan untuk menutupi biaya operasional kantor.

“Melalui bu Herlina (Kasubag Keuangan, red) kita dikumpulkan, dan dimintai setoran atas nama camat, bilangnya untuk biaya oprasional seperti beli bensin, tapi setahu saya bukan itu sudah ada anggaran sendiri,” katanya.

Tidak hanya gaji, para PHL tersebut pun mengaku jika gaji ke-13 nya yang diterima pada bulan Juni 2015 pun ikut dipotong pihak Kecamatan, yakni berkisar mulai dari sebesar Rp 750.000 hingga Rp 1 juta per orang.

“Potongan ini yang bikin kita nyesek, apalagi istri di rumah tidak mau tahu soal potongan inginnya terima gaji utuh. Mungkin uang segitu bagi orang lain nggak ada harganya tapi bagi saya untuk menghidupi keluarga itu luar biasa besar,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Menteng, Lilik Yuli Handayani, membantah jika dirinya tega melakukan pemotongan gaji terhadap para PHL, baik secara pribadi atau melalui orang lain.

Apalagi lanjutnya, jika dirinya memerintahkan Kasubag Keuangan Kecamatan Menteng untuk meminta setoran tersebut.

“Buat saya naif sekali melakukannya, terlebih pada saat kondisi ekonomi seperti ini. Soal kumpul-kumpul itu mungkin bukan untuk potongan, tapi sekedar arisan saja atau makan-makan biasa,” jelasnya singkat. (Dwi Rizki

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas