Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komunitas Dekat Bareng Reptile (Debar) dekatkan warga Jakarta dengan binatang-binatang reptil, seperti ular, kadal, dan buaya di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/10/2015).

Terlihat warga mengerumuni seorang pria yang mengalaungkan ular di lehernya. Pria itu, ketua dari Komunitas Debar, Novandry Dwi Saputra. Ular yang dikalungkannya itu, berjenis molurus piton albino.

Tak hanya Andry yang membawa ularnya, para anggota Komunitas Debar lainnya juga membawa hewan-hewan peliharaan mereka, ada yang membawa buaya, juga kadal.

Tujuan Komunitas Debar membawa hewan peliharaan mereka ke bundaran HI, demi mensosialisasikan pada masyarakat, agar paradigma mereka dengan hewan berjenis reptile berubah.

"Setiap minggu kita sosialisasikan kepada masyarakat. Ingin merubah paradigma masyarakat mengenal lebih baik reptile, supaya masyarakat tidak lagi takut dengan ular dan semacamnya. Biasanya, orang kalau lihat ular kan langsng 'dipukuli', padahal reptil juga sahabat manusia," ujar Andry.

Orang-orang yang mengerumuni binatang-binatang jenis reptil, terlihat takut-takut meski pada akhirnya memberanikan diri untuk sekedar mengelus ular, buaya, atau kadal.

Andry sempat mengimbau ke anak-anak yang mendekati ular bernama Bobi milik Andry itu, agar tidak memukuli Bobi. Kata Andry, Bobi bisa saja tidak jinak kalau ia merasa resah.

"Kalau birahinya, atau mood-nya berubah, ya dia bisa galak. Ketika dia (Bobi) merasa gelisah, ciri-cirinya, enggak mau dipegang, atau maunya lepas dari pelukan. Sedangkan kadal, kalau resah itu, dia ngibas-ngibasin ekornya," kata Andry.

Andry menjelaskan, saat ini, di Komunitas Debar terdapat 80 anggota. Tidak semua dari mereka, memiliki hewan jenis reptil. Kalau mau bergabung di Komunitas Debar, kata Andry, yang terpenting sayang dengan binatang, khususnya jenis reptil