TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ternyata masih diyakini warga untuk memimpin Ibu Kota.

Hal tersebut, dibuktikan oleh hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Bahwa jika Pemilihhan Gubernur (Pilgub) dilakukan saat ini, Ahok masih berpeluang besar menang.

"Dukungan terhadap Ahok sangat kuat. Mayoritas responden memang belum menentukan pilihan akhirnya. Tapi, dalam jawaban spontan, Ahok unggul cukup jauh dari lawan-lawannya, yaitu mendapatkan dukungan terbanyak sebesar 23,5 persen," kata Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif SMRC, saat pemaparan hasil survei, di kawasan MH. Thamrin, Rabu (14/10/2015).

Jumlah tersebut, lebih besar dibandingkan dengan saingan terdekatnya, yaitu Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) sebanyak 3 persen, lalu Fauzi Bowo (mantan Gubernur DKI) 2,1 perse kemudian calon lainnya, Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dan Sandiaga Uno (pengusaha), yang hanya mendapatkan suara dibawah 2 persen.

"Faktor yang menentukan keunggulan Ahok adalah evaluasi positif dari masyarakat Jakarta terhadap kinerjanya. Mayoritas responden, sebanyak 64 persen menyatakan puas atas kinerja Ahok saat ini," katanya.

Dalam survei tersebut, Djayadi, mengatakan, pihaknya menggunakan beberapa metodologi.

Yaitu, untuk populasi survei, warga DKI Jakarta, yang sudah berumur 15 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Kemudian, sebanyak 800 responden dipilih secara random.

Responden yang dapat diwawancarai secara valid (responden rate) sebesar 631 orang atau 79 persen. Sebanyak 631 responden tersebut, yang dianalisis. Dengan margin of error rata-rata dari survei sebesar kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara, waktu wawancara dilakukan di lapangan, sejak 18 Agustus 2015 hingga 23 Agustus 2015. (Mohamad Yusuf)