Berbahaya, Jenis Bom yang Meledak di Mall Alam Sutera
Dia menjelaskan bom jenis TATP sulit untuk dideteksi.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Leopard Wisnu Kumala alias LO (29), pelaku teror berupa peledakan bom di Mall Alam Sutera, membuat bom jenis TATP (Triaceton Triperoxide).
Bom dibuat dari campuran tiner dan aseton. Dia mempunyai lima buah bom jenis TATP. Bom berdaya ledak high explosive. Berat bom 10 gram dan kecepatan membakar 5300 m per detik.
"Mudah dibuat, tetapi tak stabil termasuk kelompok high explosive. Ini bahaya," tutur Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/10/2015).
Dia menjelaskan bom jenis TATP sulit untuk dideteksi. Ini berbahaya karena mudah meledak tanpa dipicu detonator. Bom dapat meledak karena terkena paparan panas dalam suhu tertentu, gesekan, dan aliran listrik.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan LO membuat lima buah bom.
Empat buah bom dipergunakan meneror di Mall Alam Sutera. Dua buah bom diledakkan, dua buah bom gagal meledak, dan satu buah bom dijinakkan tim Gegana Mabes Polri di Banten pada Rabu kemarin.
"Buat lima bom dari bahan TATP. Dua bom diledakakkan, dua gagal meledak, dan satu bahan peledak dijinakkan tim Gegana," tutur Krishna.
Pelaku pertama kali beraksi di toilet Mall Alam Sutera pada 6 Juli, namun bom tidak meledak.
Sementara itu, pelaku kedua kali beraksi pada 9 Juli. Bom meledak, tetapi ketika itu tidak ada korban jiwa.
Kemudian di aksi 10 Agustus, pelaku menaruh bom, namun tidak meledak. Sementara itu, aksi terakhir pada 28 Oktober kemarin.
Bom meledak di toilet. Seorang karyawan menderita luka di kaki.