Inilah 7 Mimpi Pemprov DKI Jakarta yang Disimpan Dalam Kapsul Waktu
Kapsul tersebut akan berakhir di Merauke Papua dan dibuka pada tahun 2085. Program tersebut merupakan bagian dari Gerakan Kerja Kerja Kerja.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Provisi DKI Jakarta berkesempatan menuliskan mimpi-mimpi dan harapannya akan Indonesia. Tujuh mimpi tersebut memuat pesan dan harapan yang sangat besar sekali untuk Indonesia masa depan.
Pertama, Indonesia masa depan adalah Indonesia yang tidak melihat lagi konfli karena unsur SARA. Tidak lupa disampaikan agar tidak ada lagi pertikaian antar pendukung klub sepak bola.
Kedua, Indonesia menjadi pusat pengembangan pengobatan herbal dunia. Semua obata-obatan herbal terbuat dari tanaman asli Indonesia.
"Pemerintah akan meawat hutan Indonesia dengan penuh cita karena di dalamnya terdapat bahan obat herbal," demikian mimpi-mimpi dari murid SD di Jakarta.
Ketiga, Indonesia memiliki progaram komputer paling canggih yang dinamakan dengan Katulistiwa. Indonesia diharapkan mampu seperti Amerika Serikat yang mengekspor teknologi komputer.
Keempat, Indonesia bebas korupsi. Tidak ada lagi korupsi besar atau kecil karena koruptor pada dasarnya adalah pencuri.
Kelima, kuliner Indonesia menjadi mendunia. Misalnya saja, ada Gado-gado Betawi cabang Paris, Perancis.
Keenam, para pemain sepak bola Indonesia merajai klub-klub besar di Dunia. Saat mencetak gol atau menang, pemain tersebut memamerkan kaos bergambar Garuda Pancasila dan Hiduplah Indonesia Raya.
Ketujuh, Indonesia mengesahkan Undang-Undang Pembuktian harta terbalik untuk para pejabat dan aparatur sipil negara dan Indonesia melaksanakan transaksi non tunai. "Kalau tidak bisa dibuktikan, hartanya disita negara," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.
Sebelum singgah di DKI, Kapsul Waktu sudah menyusuri zona Sumatera dan Kalimantan. DKI Jakarta adalah provinsi ke-17 yang disinggahi Kapsul Waktu. Selanjutnya, malam ini kapsul tersebut akan dibawa ke Bandung dan dilanjutkan menysuri zona Jawa.
Kapsul tersebut akan berakhir di Merauke Papua dan dibuka pada tahun 2085. Program tersebut merupakan bagian dari Gerakan Kerja Kerja Kerja.