TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun kantor Go-Jek di Jalan Kemang Selatan 8 Nomor 56 Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan diduga ditembak orang tidak dikenal, Minggu (1/11/2015) siang, namun para pengemudi Go-Jek mengaku tidak takut.

Hal itu diutarakan oleh Freandi atau akrab disapa Fredy, pengemudi Go-Jek yang tinggal di dekat lokasi penembakan.

Menurut Fredy, peristiwa itu tidak membuatnya takut apalagi berhenti menjadi pengemudi Go-Jek.

"Walau kantor ditembak tapi kita para Go-Jek ya biasa saja. Tidak takut, apalagi berhenti jadi Go-Jek. Kalau berhenti mau kerja apa," ucap Fredy ketika ditemui di lokasi penembakan.

Diutarakan Fredy, dia mengetahui kantor Go-Jek ditembak dari informasi grub Watsapp Go-Jek wilayah Mampang. Lalu lantaran itu dekat rumahnya dan ia biasa melintas, Fredy langsung ngecek kantor yang baru disewa tersebut.

Dan memang didapati menurut informasi kantor ditembak hingga mengakibatkan kaca hancur berantakan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Saya tiap hari lewat ini, tapi pagi juga. Dan belum ada apa-apa. Habis dapat dua penumpang di grup WA ramai katanya kantor yang di Kemang Selatan ditembak. Saya rumahnya deket sini, langsung saya cek," tambahnya.

Fredy pun berharap pelaku teror bisa segera terungkap. Dan selama beroperasi Fredy mengaku akan tetap menggunakan jaket Go-Jek dan tidak merasa was-was akibat kejadian itu.

"Ya kerja biasa saja, tetap jadi Go-Jek. Namanya untuk cari makan," ujarnya.