Transjakarta Makin Banyak Bukan Berarti Waktu Tunggu di Halte Makin Cepat
Hal itu membuat bus Transjakarta harus menggunakan jalan umum saat kemacetan terjadi.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) menilai banyaknya jumlah armada bus Transjakarta tidak menjadi jaminan waktu tunggu (headway) menjadi semakin singkat di setiap halte bus Transjakarta.
Keberadaan pekerjaan konstruksi proyek transportasi yang terlihat di beberapa ruas jalan protokol di Jakarta menyebabkan ruas jalan menyempit, sehingga sebagian lajur busway hilang, dan bus Transjakarta terpaksa menggunakan lajur umum.
"Kemacetan di areal sebidang seperti itu bisa membuat layanan kita terputus," ujar Kosasih saat dihubungi pada Minggu (1/11/2015).
Kosasih menjelaskan, proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, yang sebelumnya luas kini menyisakan dua hingga tiga lajur.
Hal itu membuat bus Transjakarta harus menggunakan jalan umum saat kemacetan terjadi.
Kata Kosasih, jumlah armada yang beroperasi, penumpang di halte-halte setelah Sarinah pasti akan menunggu kedatangan bus dengan waktu yang lebih lama, "Saat kendaraan-kendaraan berhenti bergerak, TransJakarta juga ikut berhenti," tambahnya.
Tidak hanya di Thamrin. Kondisi tersebut juga terjadi di Koridor 9 (Terminal Pinang Ranti sampai Halte Pluit).
Untuk mengatasi masalah itu, ujar Kosasih, satu-satunya cara adalah kembali memperbanyak armada. Selain itu, PT. Transjakarta jgua meluncurkan 'Go-Busway' yang dapat diakses pada aplikasi Go-Jek
Aplikasi iut diluncurkan di Balai Kota DKI pada Rabu, 28 Oktober 2015. Kosasih mengklaim adanya Go-Busway dapat membantu calon penumpang mendapat kepastian kedatangan armada bus.
"Kami menempuh berbagai upaya alternatif untuk atasi," ujar Kosasih.
--