Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kantornya Ditembak, Pengemudi Go-Jek Waswas

Peristiwa itu membuatnya diliputi rasa waswas saat bekerja.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kantornya Ditembak, Pengemudi Go-Jek Waswas
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Garis polisi melintang di depan kantor Go-Jek di Kawasan Kemang Jakarta Selatan, Minggu (1/11/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar penembakan kantor Go-Jek di Jalan Kemang Jakarta Selatan cepat sampai ke telinga para karyawannya termasuk pengemudi. Reaksi beragam diungkapkan para pengemudi terkait aksi teror tersebut.

Menurut Wahyu (32), warga Ciledug, Tangerang yang baru tiga bulan bergabung dengan Go-Jek, kabar penembakan tersebut diketahui pada sore hari. Peristiwa itu membuatnya diliputi rasa was-was saat bekerja. Ia takut apabila sedang menarik penumpang, tiba-tiba ada orang yang mencelakainya lantaran melihat atribut jaket dan helm yang dikenakan.

"Kalau pemukulan oleh ojek pangkalan sekarang kan sudah reda, tapi setelah ada penembakan saya jadi was-was lagi, takutnya saya lagi apes dan menjadi sasaran," katanya di sekitar Jalan Kemang Selatan, Minggu (1/11/2015).

Setelah mendengar adanya peristiwa penembakan, Wahyu kemudian melepas atribat Go-Jek yang dikenakannya. Terkecuali helm, ia memilih melepas jaket hijau hitam yang biasanya digunakan oleh pengemudi Go-Jek sebagai SOP menjalankan pekerjaan.

"Saya tadi dua kali narik penumpang tidak pakai jaket, tapi helm masih dipakai karena tidak ada helm cadangan," katanya.

Sebaliknya, Agus (51) warga Cipete mengaku tidak ketakutan meskipun terjadi penembakan kantornya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, celaka, hidup, dan mati sudah ada yang mengatur. Menjadi pengemudi Go-Jek bukan perbuatan dosa. Uang yang dihasilkan merupakan uang halal hasil jerih payah mengantar penumpang, sehingga tidak ada alasan untuk takut.

"Kenapa harus takut, bukan pekerjaan dosa kok," katanya, saat sedang mangkal tidak jauh dari Kantor Pusat Go-Jek di Kemang Selatan.

Agus menduga, pelaku penembakan adalah orang yang tidak suka dengan keberedaan Go-Jek. Ketidaksukaan tersebut akibat tidak mampu bersaing dengan ojek online.

"Kalau menurut saya, ini yang sirik dengan keberadaan Go-Jek, yang lahan dan rezekinya berkurang setelah adanya Go-Jek. Masa iseng, tapi itu tebakan saya ya," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas