Ahok: Pengadangan Truk Sampah Sama Dengan Premanisme
Padahal jalan tersebut merupakan jalan negara yang diperbolehkan siapa saja melintas.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyesalkan tindakan warga yang mengadang truk sampah di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor.
Padahal jalan tersebut merupakan jalan negara yang diperbolehkan siapa saja melintas.
"Jalan itu milik negara, tetep boleh lewat mana saja. Jakarta juga boleh masuk pelat F. Pelat F boleh masuk Jakarta enggak? Bawa ayam? Bau enggak, bawa ayam, bawa ikan bau enggak? Jadi enggak ada urusan. Terus puluhan tahun pernah enggak ribut?" kata Ahok, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).
Karena itu, pihaknya enggan menanggapi aksi warga tersebut. Pihaknya telah melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Kita sudah lapor polisi. Hari ini Dinas Kebersihan mau ke sana. Makanya itu yang saya katakan, itu namanya premanisme kalo menurut saya. Mana ada cara begitu. Kalo mau untuk bikin duit untuk masuk ke kabupaten Bogor, udah kita bantu. Sampai 100 miliar. Saya bilang kalo mau ngajuin 1 triliun juga kita kasih, selama masuk akal dan ada hubungan dengan Jakarta," tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya, pengadangan 200 truk sampah Jakarta dilakukan warga, Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur, Selasa (2/10/2015) pagi, dan mengakibatkan 6.500 ton sampah terbengkalai.
Pengadangan dilakukan warga, untuk menuntut 'uang bau' kepada Pemprov DKI atas truk-truk sampah yang melintas di jalan tersebut. (Mohamad Yusuf)