Polisi Kawal Truk Sampah DKI
Mencari provokator yang diduga menggerakkan warga melakukan aksi penolakan pembuangan sampah dari ibu kota
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jajaran Polda Metro Jaya membentuk tim untuk menyelidiki kemungkinan adanya 'dalang' dalam kasus pengadangan truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta oleh sejumlah warga Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (2/11) dan Selasa (3/11).
"Kami akan membentuk tim untuk mengungkap masalah pengadangan truk sampah DKI oleh sekelompok orang di Cileungsi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/11).
Pembentukan tim khusus tersebut, menurut Iqbal, dimaksudkan untuk menemukan provokator yang diduga menggerakkan warga melakukan aksi penolakan pembuangan sampah dari ibu kota. "Tim khusus akan bekerja untuk melihat siapa saja yang ada di balik kasus (pengadangan truk sampah) ini, termasuk dalangnya," tambahnya.
Iqbal mengatakan, saat ini sejumlah personel polisi telah ditempatkan di beberapa lokasi (titik) yang dilintasi truk sampah Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi kemungkinkan adanya aksi lanjutan yang tidak diinginkan (pengadangan). Jika diperlukan, personil polisi ini akan melakukan pengawalan sampai Bantar Gebang.
Seperti diberitakan, sebanyak 200 truk sampah DKI diadang sekitar 50 warga ketika sedang melintas di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur, Jawa Barat, Senin (2/11) pagi.
Menurut Iqbal, kepolisian menilai penghadangan truk sampah DKI ini berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Polda Metro Jaya, kata Iqbal, telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat.
"Prinsipnya kita melakukan tindakan kepolisian. Tapi, karena wilayah hukumnya berada di Polda Jabar, nanti Polda Jabar yang berada di depan," kata Iqbal. Ia menyebutkan, personel dari Polda Jabar sudah diturunkan ke lokasi pengadangan truk sampah. Dari analisa di lapangan, polisi menilai pengadangan truk sampah DKI tersebut dapat menimbulkan gangguan keamanan.
Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan Kepala Polda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian. Pemprov meminta Kapolda Metro Jaya untuk menangani blokade warga serta menyelidiki siapa dalang dari pengadangan truk sampah milik DKI Jakarta tersebut.
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengaku heran atas terjadinya pengadangan ratusan truk sampah di Cileungsi. Karena, sejak kontrak kerja sama dengan PT Godang Tua Jaya (GTJ) joint operation PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) tahun 2008, baru kali ini terjadi pengadangan truk sampah oleh warga.
“Dulu ngggak apa-apa. Kenapa kok baru sekarang terjadi pengadangan truk sampah di Cileungsi. Jangan seperti itu dong,” ucap Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa (3/11) lalu.
Tidak terangkut
Belum teratasinya kasus pengadangan truk sampah yang menuju Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, mengakibatkan sampah di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan menumpuk. Sampah para pedagang sayur yang berjualan di Pasar Kebayoran Lama tidak dapat terangkut.
Alhasil, sampah-sampah itu berceceran di pinggir jalan Pasar Kebayoran Lama. Bau menyengat sangat terasa saat melintasi di Pasar Kebayoran Lama. Di jalan sepanjang 500 meter sampah berserakan. Beruntung, Petugas Prasana dan Sarana Umum (PPSU) langsung mengangkut tumpukan sampah tersebut.
Andi (45), salah seorang pedagang sayur di Pasar Kebayoran Lama menuturkan, tumpukan sampah itu berada di jalanan karena tak terangkut. Para pedagang menaruh sampah-sampah itu di jalanan. "Sejak pagi tumpukan sampah sudah ada. Jadi memang agak sedikit menganggu, sih," kata pria yang sudah berjualan sejak 1999 itu.
Menurutnya, pengangkutan sampah selama ini tak masalah. Namun, karena ada pengadangan truk yang menuju Bantar Gebang, sampah tidak bisa terangkut. "Mungkin ini efek dari masalah di Bantar Gebang. Jadi begini, sampah semuanya berantakan," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Camat Kebayoran Lama Munjirin mengaku pihaknya sudah mencarikan lahan untuk tempat penampungan sementara sampah di Kebayoran Lama hingga kasus Bantar Gebang selesai. "Kami sudah dapat pembuangan sampah sementara di lahan apartemen depan Seskoal dan Pasar Sayur Cipulir. Itu kan lahannya cukup luas," tuturnya. (ote/bin/jhs)