Loket Tiket Harian Berjaminan Kereta akan Ditutup
PT KAI Commuter line Jabodetabek (KCJ) penyedia jasa kereta Commuter berencana menutup loket THB manual
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT KAI Commuter line Jabodetabek (KCJ) penyedia jasa kereta Commuter berencana menutup loket tiket harian berjaminan (THB) manual.
Manajer Komunikasi KCJ, Eva Chairunnisa membenarkan jika KCJ akan menutup loket. "Ya betul akan ditutup, tapi sebagai gantinya kami akan sediakan vending machine tiket," kata Eva saat dihubungi, Jumat (13/11/2015).
Sebelumnya pada Focus Group Discusion (FGD) dengan Badan penelitian dan pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan, Direktur Utama KCJ, M Fadhil mengungkapkan memang ingin mengurangi penggunaan tiket harian atau THB.
Pasalnya pembuatan kartu tiket memakan biaya produksi yang tinggi. "Kartu THB itu mahal biayanya, bisa dihitung chip-nya saja 2 dolar AS, banyak orang yang bandel gunakan THB suka-suka mereka," kata Fadhil.
Berdasarkan data KCJ, per Oktober 2015 penggunaan uang elektronik sebagai tiket elektronik antara lain Flazz BCA 5,98 persen, e-money Mandiri 5,52 persen, Tap Cash BNI 0,69 persen dan BRIZZI BRI 0,5 persen.
Sedangkan pengguna kartu Multitrip keluaran KCJ mencapai 44,12 persen dan tiket harian 43,19 persen atau sekitar 300 hingga 400 ribuan penumpang per harinya.
Per Oktober 2015 rata rata volume penumpang KRL per hari mencapai 736.302 penumpang. Tahun 2015 volume per hari tertinggi terjadi pada Juni 2015 sebanyak 914.840 penumpang.