Pelayat Terus Berdatangan ke Rumah Dokter Andra
Mereka masuk ke rung tamu tempat jenazah disemayamkan untuk memberikan doa atau salam perpisahan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di bawah guyuran hujan deras, Jumat (13/11/2015) pukul 21.00 WIB, pelayat terus berdatangan ke rumah Dionisius Giri Samudro atau yang karib disapa Andra di Pamulang Indah, Jalan Cempaka, Blok B6 nomor 5, Tanggerang Selatan, Banten.
Mereka masuk ke rung tamu tempat jenazah disemayamkan untuk memberikan doa atau salam perpisahan.
Selain dari organisasi Ikatan Dokter Indonesia, mereka yang datang yakni teman kuliah Andra di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan teman SMA Andra di Gonzaga.
Selain itu di rumah duka juga dilakukan kebaktian, sejumlah teman dan kerabat gereja keluarga Andra hadir di ruang tamu hingga depan rumah Andra.
Kurang lebih satu jam mereka menyanyikan lagu kebaktian.
Orang tua Andra, Agustinus Mudji dan Fransisca Ristansiah tampak tegar dengan kepulangan anaknya tersebut.
Mereka menyalami para pelayat yang silih berganti berdatangan ke rumah duka.
Jenazah Andra rencananya akan disemayamkan di Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu, (15/11/2015) usai ibadah dan tutup peti.
Andra yang merupakan dokter internship di daerah terpencil Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, menderita kompilkasi penyakit campak.
Ia sempat ditangani oleh tiga dokter di rumah sakit Cedrawasih Dobo.
Ia tidak bisa dirujuk dan dievakuasi ke rumah sakit yang lebih memadai lantaran sulitnya akses transportasi dan akhirnya meninggal dunia pada Rabu (11/11/2015).