Petugas Pemakaman Ciut Digertak Anggota DPRD Saat Minta Jatah Preman
Anggota Komisi D dari Fraksi Partai Nasional Demokrat Bestari Barus bercerita masih adanya 'jatah preman' saat pemakaman.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi D dari Fraksi Partai Nasional Demokrat Bestari Barus bercerita masih adanya 'jatah preman' saat pemakaman.
Hal tersebut diungkapkan Bestari dalam rapat Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI Jakarta dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
Diceritakan Bestari ketika dirinya mendatangi Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, ia dimintai dana pemakaman Rp 1,7 juta.
Bestari pun langsung menggertak balik kepada petugas pemakaman tersebut, dengan mengatakan dirinya anak buah Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati.
"Petugasnya langsung saya gertak, 'Saya ini anak buahnya Bu Ratna' eh dia langsung batal meminta uang kepada saya," cerita Bestari kepada Ratna di ruang rapat Komisi D, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (18/11/2015).
Karena itu, Bestari menyarankan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar tidak mengganti Ratna.
"Saya salut, nama Ibu Ratna menggetarkan penjaga makam. Saya sarankan kepada Pak Gubernur agar Ibu ratna tidak diganti," kata Bestari.
Namun Bestari mengkritisi masih adanya petugas pemakaman yang meminta 'jatah preman' di beberapa Tempat Pemakaman Umum yang ada di Jakarta.
Harapan Bestari hal itu dapat diberantas agar pelayanan kepada warga Jakarta bisa ditingkatkan.