Biar Tak Disalahgunakan, Truk Sampah DKI Mulai Dipasang GPS
DKI telah membeli 950 unit truk sampah baru guna melepas ketergantungannya terhadap penyewaan truk milik swasta
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Dinas Kebersihan DKI Jakarta memperketat pengawasan operasional truk sampahnya mulai tahun 2016 guna mengantisipasi pelanggaran prosedur distribusi yang kerap dilakukan oleh oknum pengemudi.
"Kami mulai memasang Global Positioning System (GPS) di seluruh truk sampah kami untuk memantau pergerakan di mana pun mereka berada," kata Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji di Bekasi, Kamis (19/11/2015).
Menurut Isnawa Adji, DKI juga akan membangun fasilitas "command center" sebagai pusat komunikasi serta pengawasan terhadap aktivitas pelayanan publik, termasuk pergerakan truk sampah seperti dikutip Antara.
Isnawa Adji mengatakan, pihaknya telah membeli 950 unit truk sampah baru guna melepas ketergantungannya terhadap penyewaan truk milik swasta yang selama ini dilakukan.
"Jumlah itu di luar 836 truk sampah kami yang sudah ada. Sebanyak 40 persennya dalam kondisi rombeng," kata Isnawa Adji.
Seluruh truk sampah itu, kata Isnawa Adji, akan dilengkapi GPS agar pergerakannya dapat dimonitor oleh pihak terkait.
Pemasangan GPS tersebut, kata dia, juga sejalan dengan harapan Pemeritah Kota Bekasi yang kerap mengeluhkan pelanggaran rute operasional truk sampah DKI sehingga menebar polusi udara di sejumlah pemukiman penduduk.
"Pergerakan truk sampah dapat termonitor, termasuk oleh Pemkot Bekasi. Sehingga kalau ada pelanggaran dapat segera kita tindaklanjuti," kata Isnawa Adji.
Truk sampah baru tersebut akan dilengkapi dengan sejumlah perangkat serta teknologi yang memungkinkan potensi polusi dapat diredam semaksimal mungkin.
"Sampah akan tertutup rapat sehingga air lindi tidak akan tumpah lagi di jalanan," kata Isnawa Adji.